TANJUNG REDEB – Mendapatkan tugas baru untuk memimpin Dinas Pertanian dan Peternakan Berau, Junaidi, bertekad menjadikan Bumi Batiwakkal sebagai lumbung padi di Kalimantan Timur.
Menurutnya, hal itu bukan hal yang mustahil untuk diwujudkan, karena masih banyaknya lahan tidur yang dapat dimanfaatkan untuk pertanian. “Pasti pembenahan perlahan-lahan juga untuk mewujudkannya,” ujarnya.
Disebutnya, saat ini Berau masih mendatangkan Beras dari Pulau Jawa dan Sulawesi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Padahal jika lahan-lahan yang ada dimanfaatkan dinilainya akan cukup untuk memenuhi kebutuhan beras.
“Ini perlahan ya berjalannya. Konsep kita, Berau jadi sentra padi,” tekannya.
Sedangkan untuk peternakan sendiri disebut Junaidi, saat ini kendalanya ada pada kurangnya sapi jantan untuk mengawini sapi betina, sehingga ia memiliki konsep yakni menggunakan Inseminasi Buatan pada sapi (kawin suntik).
Itu dijelaskannya, suatu cara atau teknik untuk memasukkan sperma (spermatozoa atau semen) yang telah dicairkan dan telah diproses terlebih dahulu yang berasal dari ternak jantan ke dalam saluran alat kelamin betina dengan menggunakan metode dan alat khusus yang disebut 'insemination gun'.
“Kita tahu, banyak sapi jantan yang setiap tahun dikurbankan, akhirnya tidak imbang,” paparnya.
Tujuan dilakukan inseminasi buatan adalah untuk memperbaiki mutu genetika ternak, bahkan tidak mengharuskan pejantan unggul dibawa ke tempat yang dibutuhkan sehingga dapat mengurangi biaya. “Ini juga salah satu konsep untuk menghemat biaya,” ujarnya.
Dilanjutkan Junaidi, pihaknya juga akan rutin melakukan pengecekan terhadap hewan ternak yang diperjualbelikan, guna menjamin keamanan dan mutu. Termasuk menjelang Iduladha nanti, mencegah masuknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Berau. “Kita akan segera turun ke lapangan pastinya,” pungkasnya. (hmd/sam)
