TANJUNG REDEB - Pemangkasan cabor dari 63 menjadi 36 cabor yang akan imainkan di ajang Porprov disayangkan berbagai pihak. Bahkan membuat seluruh cabor yang tak dipertandingkan merasa kecewa. Tak terkecuali cabor kriket.
Pasalnya, cabor kriket ini bukan tanpa prestasi. Atletnya pun murni lokal. Sebut saja Berlian Duma Pare. Tak jarang dipercaya memperkuat kontingen Kaltim hingga Indonesia. Sejumlah kota maupun negara sudah dijajal. Prestasi pun tak diragukan lagi. Salah satunya tiga besar di ajang SEA Games 2017 lalu. Bahkan tahun ini atlet andalan Bumi Batiwakkal ini terpanggil untuk menjadi salah satu perwakilan di ajang Asian Games.
"Kriket salah satu cabor yang sering menyumbangkan prestasi. Apalagi untuk Berau," ujar Berlian.
Kekecewaan yang sama juga dirasakan oleh penguris cabor golf. Menurut Anwar, pada dasarnya pihaknya siap menerima apa pun keputusan PB Porprov VII Kaltim. Dari 36 Cabor yang ditetapkan, Golf tidak termasuk dalam nomor yang akan bertanding. Tapi pihaknya berbesar hati menerima keputusan itu. Dirinya salah satu pengurus berkomitmen akan tetap menjalankan program seleksi atlet yang sudah berjalan dua hari untuk menentukan tim inti.
"Golf sebenarnya memiliki Venue yang dibangun pihak ketiga dengan biaya yang sangat besar, tapi tidak masuk dalam daftar 36 Cabor. Miris sebenarnya, tapi sudah keputusan PB Porprov," terang Anwar.
Kecewa juga dirasakan pengurus cabor Perbakin. Ketua Perbakin Berau, Doris Ratu Andi Popang, juga mengaku kecewa. Padahal mengenai tempat bertanding, lanjutnya sebenarnya sudah ada dan siap untuk digunakan di Porprov. Yakni dari Pengprov Perbakin Kaltim. Belum lagi atlet-atlet yang sudah disekolahkan menembak hanya untuk persiapan Porprov. Bukan hanya itu, nilai yang atlet dapat dari pelatihnya pun di atas nilai rata rata.
"Dengan dicoret pastinya kita sangat kecewa. Tapi kami masih berharap. Perbakin Berau siap menyumbang emas untuk Porprov. Itu komitmen kami sebagai pengurus Perbakin Berau," tegas Doris.
"Mudah-mudahan KONI Berau dan PB Porprov bisa berbuat untuk kepentingan Berau dan tak merugikan cabor," sambungnya.
Diketahui, saat ini juga KONI Berau masih tengah memperjuangkan cabor-cabor yang dihapus. Dan terus mencari solusi agar penambahan cabor dapat dilakukan, atau bahkan, ke 63 cabor dapat dipertandingkan.
“Semoga dengan perjuangan KONI Berau, kami bisa bermain di Porprov. Begitu juga dengan cabor lain yang dicoret. Apalagi, teman-teman cabor dari luar daerah juga akan sangat kecewa, latihan-latihan bertahun-tahun, jelang tanding ternyata tidak dimainkan,” tutur Rizal pengurus cabor wushu yang juga masuk dalam daftar pencoretan cabor. (mar)
