Tahun Ini, Subsidi Angkut Hasil Panen Petani Ditiadakan

- Senin, 13 Juni 2022 | 16:40 WIB
LEBIH MUDAH: Dengan adanya kerja sama petani dengan Bulog, maka Dinas Pangan menghentikan subsidi angkut yang biasa digunakan para petani membeli BBM, untuk membawa hasil panen kepada ASN.
LEBIH MUDAH: Dengan adanya kerja sama petani dengan Bulog, maka Dinas Pangan menghentikan subsidi angkut yang biasa digunakan para petani membeli BBM, untuk membawa hasil panen kepada ASN.

TANJUNG REDEB – Tahun ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau melalui Dinas Pangan cabut subsidi angkut untuk para petani.

Hal itu dijelaskan Kepala Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan, Basri, lantaran hasil panen para petani akan diambil alih oleh Badan Urusan Logistik (Bulog), bukan lagi melalui pihaknya untuk dijajakan kepada para apratur sipil negara (ASN).

“Sejak 2019 kan petani diarahkan untuk menjual hasil panennya ke ASN, di situ pemerintah memberikan mereka biaya bahan bakar untuk mempermudah petani membawa berasnya ke ASN. Tapi karena mereka sudah menjalin MoU dengan Bulog, sehingga kami hentikan subsidi angkutnya,” ujarnya, kemarin (12/6).

Lanjutnya Basri, saat ini pihaknya juga harus menunda pemberian mesin jahit karung, serta alat ukur kadar air kepada petani, karena harganya mengalami kenaikan. Namun pihaknya berjanji, jika nanti anggaran kembali tersedia, pihaknya akan merealisasikan keduanya.

Meski begitu sambungnya juga, untuk subsidi lainnya seperti karung beras akan terus dilakukan pihaknya. Hal itu dilakukan sebagai dorongan kepada petani untuk terus meningkatkan produksin baik padi gunung maupun sawahnya.

“Kita akan terus upayakan pemberian bantuan. Ini untuk mencegah petani beralih ke sektor lain, seperti sawit,” sebutnya.

Apalagi lanjut Basri, saat ini sangat regenerasi petani masih minim. Berdasarkan data Dinas Pangan, mayoritas petani rata-rata berusia 30 hingga 40 tahun ke atas. Kaum pemuda saat ini lebih melirik pekerjaan diluar sektor pertanian.

“Petani muda masih kurang, karena mereka beranggapan berkerja diluar sektor pertanian lebih menjanjikan. Kalau bertani kan pendapatannya per panen, beda hal nya dengan kantoran yang pendapatannya per bulan,“ pungkasnya. (hmd/sam)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB
X