TANJUNG REDEB – Rencana penamaan Stadion Mini Olimpic menuai polemik, Ketua DPRD Kaltim yang juga mantan Bupati Berau dua periode, Makmur HAPK sarankan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau ajak seluruh pihak diskusi lebih dulu.
Katanya, apapun nama yang diusulkan menjadi nama stadion, jangan sampai nanti menjadi polemik dan persoalan-persoalan di kemudian hari.
“Jadi apapun nanti dan siapapun yang diberikan nama harus dirumuskan. Dalam arti harus dikaji lebih baik lagi. harus terbuka dan melibatkan semua kalangan untuk mengajukan nama,” ujarnya kepada Berau Post, Minggu (12/6).
Makmur tidak mempermasalahkan jika nama Almarhum Muharram dijadikan nama stadion. Akan tetapi harus bisa tarik ke belakang lagi. Karena menurutnya, masih banyak bupati dan tokoh pahlawan yang sangat berjasa untuk Bumi Batiwakkal.
“Jadi semua bisa mengusulkan nama, nanti baru bisa dirapatkan lagi untuk membahas siapa yang cocok, karena hal seperti ini bisa mengakibatkan kecemburuan dan sebaginya,” sambungnya.
Seperti Bandara Kalimarau, meski di masa kepemimpinannya bandara tersebut berdiri, bukan berarti bandara tersebut menggunakan namanya. “Seperti kita memberi nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Rivai juta, itu kita rapatkan dahulu bersama tokoh masyarakat, pemuda dan semua komponen untuk berbicara satu per satu, dan keluar nama yang memang sudah kami rapatkan,” tandasnya
Sebelumnya, KONI Berau mengusulkan nama Stadion Mini Olimpic yang berada di Kecamatan Teluk Bayur menggunakan nama Muharaam, yang merupakan mantan bupati Berau.
Hal ini disampaikan Ketua KONI Berau Al Hamid, saat rapat persiapan Porprov Kaltim VII di Ruang Rapat Pulau Kakaban Pemkab Berau. “Porprov dan Stadion Mini karena komitmen almarhum, kami meminta stadion nanti setelah diserahkan ke pemerintah daerah, masyarakat meminta namanya Haji Muharram, stadion yang ada di Teluk Bayur,” ujarnya. (aky/sam)
