TANJUNG REDEB - Sejak 2018 terjun dalam olahraga balap mobil Slalom, Ezra Boron sampai saat ini masih konsisten dalam mencetak prestasi. Bahkan, baru-baru ini berhasil meraih dua buah trofi dalam suatu ajang balap Slalom yang dilaksanakan di Samarinda.
Sebagai salah satu driver slalom andal asal Berau, Boron -sapaan akrabnya- diketahui sukses membawa pulang dua buah piala di ajang terbuka bertajuk East Borneo Slalom Championship 2022, dan tentunya ikut membanggakan nama dari Kabupaten Berau. Dalam ajang tersebut, lelaki 44 tahun ini mampu menjuarai kelas non seeded dan runner up di kelas A4.
Mampu meraih gelar juara di podium tentu tak terlepas dari usaha dan latihan rutin yang dia lakukan. Meski itu dengan kondisi sarana dan fasilitas yang terbatas. Karena pada dasarnya untuk olahraga ini di Berau memang belum ada venue permanen yang bisa digunakan sebagai tempat untuk melakukan latihan. Sementara ini latihannya di halaman Kakaban Aquatik dan Gor Pemuda.
"Untuk menjadi seorang pembalap slalom yang andal tentunya dibutuhkan latihan yang sangat serius, dan juga tempat hingga fasilitas pendukung," ujarnya kepada Berau Post, kemarin (16/6).
Dengan keterbatasan itu, bukan alasan Boron untuk berhenti menyumbangkan prestasi. Ketertarikannya terhadap dunia otomotif yang sejak masih duduk di bangku SMA ini, sampai sekarang masih berkeinginan kuat untuk bisa mengembangkan olahraga slalom di Berau.
Meski tak mudah karena harus menguras waktu dan tenaga. Terlebih biaya yang dikeluarkan pun tak sedikit, khususnya setiap kali mengikuti kejuaraan di luar daerah. Karena sekali ikut kejuaraan, kebutuhan dana itu sekitar Rp 15 juta.
"Bersyukur beberapa pihak (sponsor) masih percayai kami dan setiap kali mau ikut event kita selalu mendapat support dana terutama. Itupun kita mengajukan proposal dulu. Biasanya kalau dana kurang, mau tidak mau harus pakai dana pribadi. Agar bisa tetap ikut event," jelasnya.
Di samping aktif sebagai atlet, disela latihannya juga Boron aktif sebagai pelatih di Paguyuban Berau Otomotif Society. Pembinaannya pun sejauh ini berjalan baik. Bahkan targetnya bisa merekrut atlet sebanyak mungkin. Khususnya mencetak regenerasi atlet muda Slalom di Berau. Peminat olahraga ini disebutnya cukup banyak dan berpotensi. Terlebih sudah ada empat atlet yang dinilai intens berlatih.
"Mereka memang sengaja kita siapkan untuk mengikuti ajang provinsi hingga nasional. Karena masih terbilang muda, dari beberapa atlet yang kita bina, empat di antaranya memang kita targetkan bisa ikut ajang PON 2024 nanti. Karena usia maksimal 23 tahun," bebernya.
Selain fokus pada empat atlet tersebut, Boron yang tergabung dalam Komunitas Honda Berau ini juga sangat berharap balap mobil slalom ini bisa lebih dikenal dan digandrungi oleh berbagai kalangan masyarakat, di Berau khususnya. Tentu saja itu semua perlu juga dukungan dari semua pihak. Terutama yang selama ini sudah mendukungnya.
Salah satunya Berau Marine. Selain dukungan materil, Boron pribadi juga sangat didukung penuh secara moril oleh keluarganya agar bisa tetap semangat dan komitmen dalam mengembangkan olahraga ini serta prestasi yang ditorehkan.
"Dukungan dari Pemkab Berau bukan tidak ada. Selama ini kita sudah diberi izin dan kesempatan untuk bisa melakukan latihan di Kakaban Aquatik dan Gor Pemuda. Namun memang dukungan seperti venue permanen masih sangat kita harapkan dari pemerintah," tuturnya.
"Termasuk sarana pendukung seperti perlengkapan balap (helm,baju balap,sarung tangan,sepatu) dan sebagainya yang biasa digunakan saat balapan," sambungnya.
Guna menambah jam terbang baik dirinya maupun atlet binaannya, Boron pun berharap adanya kejuaraan lokal. Paling tidak setahun dua kali digelar di Berau. "Tentu tak terlepas dari dukungan pemerintah pastinya," tutup pria yang juga menjabat sebagai Komisi Olahraga Mobil-Drag Race di IMI Provinsi Kalimantan Timur. (mar/sam)