Penumpang Pingsan di Samping Pesawat, Meninggal saat Dilarikan ke Rumah Sakit

- Senin, 20 Juni 2022 | 20:12 WIB
TAK TERTOLONG: IK jatuh pingsan saat hendak menaiki pesawat. IK akhirnya mengembuskan napas terakhir saat dibawa menggunakan ambulans menuju rumah sakit di Balikpapan.
TAK TERTOLONG: IK jatuh pingsan saat hendak menaiki pesawat. IK akhirnya mengembuskan napas terakhir saat dibawa menggunakan ambulans menuju rumah sakit di Balikpapan.

TANJUNG REDEB – Satu penumpang maskapai Wings Air asal Berau, berinisial IK (53), meninggal dunia yang diduga karena serangan jantung. 

IK mengembuskan napas terakhirnya dalam perjalanan, saat dibawa menggunakan ambulans menuju rumah sakit. 

Sebelumnya, IK tiba-tiba tak sadarkan diri saat hendak menaiki pesawat di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Balikpapan.

Dijelaskan Corporate Communications Strategic of Wing Air, Danang Mandala Prihantoro, yang bersangkutan menumpang di pesawat Wings Air dengan nomor lambung pesawat PK-WGO (ATR 72-600) dan duduk di seat A3. 

Danang melanjutkan, saat proses boarding IK jatuh pingsan di samping pesawat, sebelum menaiki pesawat, diduga karena serangan jantung. Kru dan petugas ground handling langsung melakukan penangan darurat, serta menginformasikan kepada Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan meminta ambulans.

“Yang bersangkutan langsung dibawa ke rumah sakit  menggunakan ambulans,” katanya.

Sayang, lanjut Danang, dalam perjalanan menuju rumah sakit, IK mengembuskan napas terakhirnya. “Kami menangani sesuai dengan SOP (standar operasional prosedur) yang berlaku,” katanya.

IK merupakan salah seorang guru di SD 019 Tanjung Redeb yang telah mengabdi selama puluhan tahun. Kepala SD 019 Tanjung Redeb, Sri Wahyu Astuti Handayani, membenarkan hal tersebut. “Benar, dia guru di sekolah ini,” ucapnya.

Dijelaskannya, IK merupakan wali kelas 6A. Dalam kesehariannya, IK dikenal sebagai pribadi yang pendiam, dan lebih banyak menghabiskan waktu di dalam kelas. Menurut Sri, IK sangat bertanggung jawab atas pekerjaannya. Bahkan almarhumah pernah mengatakan, tingkat kelulusan di sekolah tersebut merupakan tanggung jawabnya sebagai wali kelas 6.

“Jujur kami merasa kehilangan sosok seperti dia,”tuturnya.

Sri melanjutkan, sebelum berangkat, IK memang meminta izin untuk menjenguk anaknya dan keluarganya di luar daerah. IK memang dijadwalkan pulang kemarin, sesuai izin yang diberikannya. Namun Sri tidak mengetahui jika IK mengidap penyakit tertentu.

Dijelaskan Sri, IK merupakan guru yang aktif. Meskipun Sri telah menawarkan untuk menjadi wali kelas lebih rendah. Namun ditolak oleh almarhum, karena rasa tanggung jawabnya yang begitu besar.

“Almarhum tidak pernah cerita, paling jika izin hanya mengatakan kalau dia tidak enak badan. Sebatas itu saja,” katanya.

Sri mengatakan, menurut keterangan dari suami almarhum, Slamet, jenazah IK langsung dibawa ke Berau kemarin menggunakan ambulans dari Balikpapan. Diperkiran, jenazah almarhum paling lambat tiba hari ini dan akan langsung dikebumikan.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Bendungan Marangkayu Sudah Lama Dinanti Warga

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:45 WIB
X