Tingkatkan Kapasitas Pembudidaya Ikan

- Senin, 20 Juni 2022 | 20:18 WIB
DILATIH: Dinas Perikanan Berau melalui UPTD Balai Benih Ikan (BBI) Sei Bedungun saat memberikan pelatihan kepada peserta tentang budidaya ikan yang baik dan tepat. Melalui inovasi Aquaculture Education Center.
DILATIH: Dinas Perikanan Berau melalui UPTD Balai Benih Ikan (BBI) Sei Bedungun saat memberikan pelatihan kepada peserta tentang budidaya ikan yang baik dan tepat. Melalui inovasi Aquaculture Education Center.

TANJUNG REDEB - Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Berau melalui Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Balai Benih Ikan (BBI) Sei Bedungun bertekat meningkatkan kapasitas pembudidaya ikan di Berau.

Kassubag TU BBI Sei Bedungun Diskan Berau Jaidi, mengatakan, saat ini pihaknya tengah gencarkan sosialisasi dan inovasi Aquaculture Education Center (AEC) BBI Sei Bedungun. AEC disebutnya merupakan salah satu bentuk pengembangan dari pelayanan balai benih. Karena BBI selama ini masyarakat tahunya hanya sebagai penyedia benih-benih ikan. Datang ke BBI hanya untuk membeli benih ikan, kemudian dibawa ke tempat mereka untuk dipelihara.

"Nah sekarang sebagai bentuk pengembangan pelayanan selain sebagai penyedia benih, kita juga melaksanakan pelatihan dan pembelajaran terkait bagaimana sih cara membudidaya ikan yang baik dan benar," ujarnya kepada Berau Post saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin (19/6).

Lanjut dijelaskannya, keinginan inovasi AEC tersebut dibuat tak lain sebagai upaya Dinas Perikanan dalam meningkatkan kapasitas pembudidaya. Karena menurutnya, sumber daya alam itu harus dikelola oleh orang-orang yang memang punya kapasitas. Jangan sampai dikelola oleh orang-orang yang tidak punya kapasitas, pada akhirnya Sumber Daya Alam (SDA) menjadi rusak.

"Pada awalnya sih memang kita mencoba bagaimana masyarakat umum bisa lebih paham dan mengerti. Target utama itu salah satunya organisasi masyarakat (komunitas-komunitas pemuda), termasuk ibu-ibu PKK di kecamatan/keluharan, selain itu juga siswa siswi di sekolah tingkat SMP dan SMA," jelasnya.

Kemudian, kata Jaidi tentunya juga sasaran utamanya adalah pembudidaya ikan itu sendiri. Di mana pembudidaya ikan ini ada yang masih pemula dan ada yang sudah berjalan (berproses). Sehingga memang pihaknya mencoba bagaimana pihaknya ini bisa bertambah ilmu para pembudidaya. Jangan hanya sekadar memelihara ikan terus tumbuh besar dan dijual.

"Tetapi kita juga ingin, melalui pelatihan yang kami canangkan ini mereka dapat lebih bertambah ilmunya. Agar saat pengelolaan budidaya itu mereka lebih baik. Dengan harapan, hasilnya itu baik kuantitas dan kualitasnya nanti juga sesuai dengan harapan konsumen," terangnya.

Karena menurutnya, berbudidaya ikan ini memang terlihat mudah, nyatanya ada teknik dan ilmunya yang harus diperoleh dengan pelatihan termasuk yang digagas oleh Dinas Perikanan melalui AEC BBI Sei Bedungun. "Kalau berkeinginan hasilnya itu bagus, itu poinnya," katanya.

AEC ini disebutnya adalah inovasi baru bahkan satu-satunya sebagai pusat pelatihan budidaya ikan di Kabupaten Berau. Yaitu di BBI Sei Bedungun. "Khususnya di Berau itu memang belum ada pusat pelatihan seperti itu," ucapnya.

Yang mendorong BBI Sei Bedungun menginisiasi inovasi tersebut, juga karena berangkat dari adanya suatu permasalahan yang kerap kali dihadapi para pembudidaya ikan. Karena pembudidaya ikan ini dinilai masih kurang menguasai teknik sampai proses pemeliharaannya.

Karena budidaya benih ikan ini ada rangkaiannya mulai dari pembenihan, kemudian memelihara benihnya, lalu saat proses pembesaran sampai panen dan pascapanen.

"Saat proses-proses rangkaian kegiatan budidaya ini memang kalau yang saya lihat itu, mereka masih kurang menguasai. Itu yang menyebabkan kenapa kemudian di awal-awal pertumbuhan ikan di usia-usia benih  banyak yang mati," bebernya.

Lanjutnya, saat pembesaran untuk cukup ukuran konsumsi itu juga banyak yang hasilnya kurang. Semua itu terjadi juga karena teknik mereka yang terkadang tidak sesuai. Meski menurut yang mereka lakukan sudah cukup baik, tetapi menurut pihaknya sebagai teknis yang tahu ilmunya, ternyata masih banyak yang kurang tepat.

"Bukan berarti juga yang mereka lakukan salah total, hanya kurang tepat," tegasnya.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Jalan Rusak di Siradj Salman Minta Segera Dibenahi

Kamis, 18 April 2024 | 10:00 WIB

Pemotor Terlempar 25 Meter setelah Diseruduk Mobil

Kamis, 18 April 2024 | 07:50 WIB

Pertamina Kirim 18 Ton BBM ke Kutai Barat

Rabu, 17 April 2024 | 18:00 WIB
X