TANJUNG REDEB - Maskapai Citilink dikabarkan kembali mengundur jadwal penerbangan perdana ke Kabupaten Berau, setelah sebelumnya dijadwalkan pada 1 Juni, kemudian diundur menjadi 1 Juli 2022. Direktur Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas I Kalimarau Bambang Hartato menyebut, maskapai Citilink kembali mengundur penerbangan perdana menuju Bumi Batiwakkal hingga pertengahan Juli 2022.
Bambang menuturkan, berdasarkan informasi yang diterima pihaknya, Citilink memundurkan waktu perencanaan penerbangan dari dan ke Bandara Kalimarau karena mengganti tipe pesawat yang akan digunakan. Dari semula yang direncanakan menggunakan pesawat tipe ATR-72, nantinya akan menggunakan pesawat tipe Airbus-A320.
"Waktu operasional maskapai Citilink di Bandara Kalimarau diundur, bukan batal," ucapnya kepada Berau Post (26/6).
Namun, ia tidak bisa memastikan kapan tepatnya penerbangan menuju Berau dimulai, karena hal tersebut murni kebijakan dari maskapai. Dirinya berharap, terdapat maskapai selain Wings Air yang melayani penerbangan dari dan ke Bandara Kalimarau, sehingga harga tiket yang saat ini dirasa tinggi dapat ditekan dengan adanya pilihan bagi masyarakat.
"Smoga rencana tersebut bisa secepatnya terlaksana untuk memberikan pilihan bagi masyarakat pengguna transportasi udara," jelasnya.
Saat ini di Bandara Kalimarau hanya terdapat maskapai Wings Air yang melayani penerbangan menuju Kota Samarinda dan Balikpapan. Sedangkan maskapai Susi Air hanya melakukan penerbangan sekali seminggu menuju Pulau Maratua.
"Setiap hari ada lima penerbangan Wings Air Balikpapan-Berau dan satu kali Samarinda-Berau. Dengan tingkat keterisian selalu 100 persen," tandasnya.
Terpisah, Wakil Bupati Berau, Gamalis mengatakan, kelebihan dari maskapai Citilink adalah beban bagasi yang tidak berbayar. Dirinya mengakui kebijakan bagasi berbayar menambah bebnan penumpang. Tak jarang penumpang harus membayar dengan harga yang hampir sama dengan tiket pesawat untuk membawa bagasi.
"Kalau untuk orang berlibur pasi memiliki bawaan yang banyak, ini saya rasa menyulitkan," ucap Gamalis.
Gamalis mengakui, sempat menunggu selama dua hari di Balikpapan karena ingin merasakan penerbangan perdana Citilink ke Berau pada 1 Juni lalu. Namun rencana tersebut gagal dan hingga kini Citilink belum membuka rute penerbangan di Bandara Kalimarau.
"Informasi yang saya terima mereka hanya mengundur jadwal, bukan membatalkan," tuturnya.
Pemkab Berau telah melakukan negosiasi dengan beberapa maskapai lainnya yang pernah mendarat di Berau seperti Sriwijaya Air, namun dari pihak maskapai mengaku masih harus mempertimbangkan untuk kembali membuka rute Bandara Kalimarau.
"Satu maskapai yang saat ini belum kita lakukan negosiasi, yakni Garuda Indonesia, karena melihat kondisi maskapai tersebut yang sedang ada masalah," pungkasnya.
Terpisah, Kepala Seksi Teknik dan Operasi Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kalimarau, Budi Sarwanto, mengungkapkan bahwa saat ini harga tiket pesawat memang masih tinggi. Pasalnya, selain karena harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang naik dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 11 persen, tingginya harga tiket juga karena hanya satu maskapai yang beroprasi di Badandara Kalimarau. “Banyak pemicunya kenaikan ini, tetapi yang jelas karena hanya maskapai Wings Air saja yang beroprasi sehingga tidak ada daya sayingnya,” ujarnya kepada Berau Post, Minggu (26/6).
