Meninggal di Tumpukan Batu Bara

- Sabtu, 2 Juli 2022 | 20:39 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

TANJUNG REDEB – Salah satu pekerja di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Berau, meninggal dunia usai mengalami kecelakaan kerja saat melakukan rutinitasnya. Korban bernama Ahmad Rizaldi (26), warga Teluk Bayur, diduga mengembuskan napas terakhirnya saat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Rivai.

Manajer PLTU Berau Irwan menjelaskan, kecelakaan tersebut terjadi pada Rabu (29/6) lalu. Bermula saat korban bersama rekannya melakukan pembersihan tempat penampungan batu bara sekitar pukul 09.00 Wita. 

Diterangkannya, saat menjalankan tugasnya, korban bersama rekannya sudah menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap, sesuai standar operasional prosedur (SOP) perusahaan. Namun setelah selesai membersihkan tempat penampungan batu bara, korban bersama rekannya lalu menaiki tangga untuk keluar dari tempat penampungan batu bara tersebut. “Tempat penampungannya itu seperti corong,” katanya Irwan menjelaskan.

Namun saat menaiki tangga, sekop yang digunakan korban terjatuh ke tumpukan batu bara. Korban pun berinisiatif untuk mengambil sekopnya yang jatuh tersebut. Saat korban coba turun kembali untuk mengambil sekop yang jatuh, diduga korban terpeleset dan jatuh ke tumpukan batu bara. “Penampungan batu bara ini terhubung ke konveyor. Tapi saat itu, dalam kondisi tidak beroperasi. Cuma saat korban jatuh, seperti tersedot ke dalam (tumpukan batu bara). Lebih setengah badan korban tertimbun batu bara,” katanya. Saat terjatuh, body harness yang digunakan korban masih tersangkut di salah satu anak tangga. Sehingga turut menahan korban tidak tertimbun terlalu dalam ke tumpukan batu bara. 

Rekannya yang melihat korban terjatuh, langsung berusaha mengeluarkan korban dari tumpukan batu bara. Beberapa menit terhimpit dalam tumpukan batu bara, membuat kondisi korban sangat lemah. Sehingga ketika berhasil dikeluarkan dari tempat penampungan batu bara, korban langsung dilarikan ke RSUD dr Abdul Rivai di Tanjung Redeb. “Saat dievakuasi korban ini masih bernapas,” jelasnya.

Sayang, nyawa korban tak bisa diselamatkan. Korban diduga sudah meninggal dunia saat di perjalanan. “Saat tiba di rumah sakit, korban sudah dinyatakan meninggal dunia,” ujarnya.

Usai menjalani proses di rumah sakit, jenazah korban dibawa ke rumah duka di Teluk Bayur. “Kami sudah memberi tahu keluarga, menyampaikan belasungkawa dan turut merasakan duka yang dialami keluarga korban,” jelasnya.

Sementara itu, Humas RSUD dr Abdul Rivai, dr Erva Anggriana mengatakan, korban masuk di rumah sakit sekitar pukul 10.50 Wita, sudah dalam kondisi DOA (death on arrival). “Saat datang, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia. Belum diketahui, apakah meninggalnya saat perjalanan atau seperti apa,” singkat Erva. 

Saat dikonfirmasi kemarin (1/7), Kasat Reskrim Polres Berau AKP Ferry Putra Samodra menjelaskan, pihaknya sudah menurunkan tim untuk melakukan pemeriksaan di tempat kejadian perkara (TKP), usai menerima informasi pada Rabu lalu. “Tim sudah turun melakukan pemeriksaan. Ini masih berproses,” ujar Ferry. (aky/udi)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB

Lima SPBU di Kutai Barat Wajibkan QR Barcode

Senin, 22 April 2024 | 20:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Senin, 22 April 2024 | 16:00 WIB

Pemilik Rumah dan Ruko di Paser Diimbau Punya Apar

Senin, 22 April 2024 | 12:30 WIB
X