TANJUNG REDEB – Sepekan menjelang Iduladha, Ketua DPRD Berau, Madri Pani meminta Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Berau, turun ke lapangan untuk memantau hewan kurban.
Ia menegaskan, penyebaran penyakit kuku dan mulut (PMK) di luar Berau, dikhawatirkan terjadi di Berau. Sehingga instansi terkait dimintanya bisa turun ke lapangan. “Kita hanya ingin memastikan kesehatan para hewan kurban tersebut,” ujarnya.
Politikus NasDem ini mengingatkan, jangan sampai mendekati hari perayaan, baru akan dilakukan pengecekan. Lebih baik, dilakukan per dua hari sekali. Karena tidak mungkin hewan kurban tidak berdatangan ke Berau. “Kami harap agar pengecekan bisa rutin,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesmavet Distanak Berau, I Putu Setion menuturkan, pengawasan hewan kurban di lapangan telah diperketat dengan berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan balai karantina.
"Petugas lapangan atau petugas di UPT puskeswan sudah diarahkan untuk memberi pelayanan kesehatan hewan lebih intensif," ucap Putu.
Hingga saat ini belum ditemukan kembali hewan kurban yang diduga terjangkit PMK, khususnya di wilayah empat kecamatan terdekat yang menjadi fokus pengawasan. "Dari hasil pemeriksaan fisik belum di temukan suspek PMK," tuturnya.
Dari data yang pihaknya miliki, sebanyak 756 ekor sapi akan dikurbankan, sapi berasal dari luar sebanyak 502 ekor dan sapi lokal berjumlah 254 ekor. "Untuk ternak kambing baru terdata sebanyak 138 ekor. Data tersebut merupakan angka sementara dan pendataan masih akan berlanjut," pungkasnya.(hmd/arp)