Pengembangan RSUD Lebih Mendesak

- Selasa, 5 Juli 2022 | 15:14 WIB
TINGKATKAN PELAYANAN: Pengembangan RSUD dr Abdul Rivai sudah diusulkan di Musrenbang tingkat Provinsi Kaltim tahun ini. Rencananya pengembangan memanfaatkan lahan perumahan dinas dokter yang berada di sisi kanan rumah sakit. 
TINGKATKAN PELAYANAN: Pengembangan RSUD dr Abdul Rivai sudah diusulkan di Musrenbang tingkat Provinsi Kaltim tahun ini. Rencananya pengembangan memanfaatkan lahan perumahan dinas dokter yang berada di sisi kanan rumah sakit. 

TANJUNG REDEB – Di tengah rencana Pemkab Berau membangun rumah sakit baru, manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Rivai, juga mengusulkan pengembangan rumah sakit plat merah tersebut. 

Dijelaskan Humas RSUD dr Abdul Rivai, Erva Anggriana, usulan pengembangan rumah sakit sudah disampaikan Direktur RSUD dr Abdul Rivai Jusram, ketika mengikuti Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat Provinsi Kaltim, beberapa bulan lalu.

Rencana pengembangan tersebut dianggap mendesak. Sebab RSUD dr Abdul Rivai yang dibangun sejak puluhan tahun lalu, sudah tidak representatif dengan makin bertumbuhnya jumlah penduduk di Bumi Batiwakkal. Karena, lanjut Erva, rumah sakit kerap kesulitan menampung pasien di ruang-ruang perawatan, yang berujung keluhan masyarakat akan pelayanan.

“Terutama di akhir pekan. Terkadang banyak pasien yang sulit mendapat ruangan,” ujar Erva melalui sambungan telepon kemarin (4/7). Sebab pasien yang masuk di akhir pekan, yang membutuhkan layanan dokter spesialis, harus menunggu hingga hari kerja saat dokter spesialis bertugas. “Tetap dilayani, penanganan tetap dilakukan. Tetapi karena akhir pekan dokter juga libur, jadi untuk menyimpulkan hasil diagnosa dan memutuskan pasien sudah bisa dirawat jalan atau tetap dirawat inap, tunggu dokter spesialisnya,” jelas Erva.

Saat ini, ujar dia, jumlah tempat tidur di RSUD dr Abdul Rivai sebanyak 247 tempat tidur. Namun di momen-momen tertentu, tetap saja tidak cukup untuk menampung seluruh pasien yang membutuhkan rawat inap. “Apalagi saat kasus Covid-19 kemarin, kasusnya meledak, makanya sampai dibantu dengan Cantika (Rumah Sakit Darurat,red),” ujarnya.

Dengan pengembangan rumah sakit yang rencanannya memanfaatkan lahan di samping rumah sakit, atau di lingkungan rumah dinas dokter, akan membantu pihaknya menjawab tantangan mengenai keluhan masyarakat yang hingga kini belum juga berhenti. “Memang kalau dibandingkan beberapa tahun lalu, saat ini keluhan sudah makin berkurang. Tapi tetap saja, dengan jumlah penduduk yang terus tumbuh, pengembangan memang sudah sangat dibutuhkan,” terang dia.

Selain itu, dengan pengembangan gedung, pihaknya bisa memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat, khususnya layanan ruang perawatan yang saat ini masih menggunakan satu tempat secara bersama-sama. “Itu salah satunya yang kita rencanakan. Misal pasien rawat inap mata di satu ruang bangsal tersendiri, bangsal paru tidak bergabung dengan penyakit dalam, dan bangsal lainnya punya tempat layanan masing-masing. Tidak berdekatan atau menumpuk seperti yang ada sekarang,” ungkap Erva.

Apalagi, RSUD dr Abdul Rivai saat ini sudah memiliki dokter spesialis di 14 spesialisasi, yakni spesialis penyakit dalam, spesialis bedah umum, spesialis bedah tulang, spesialis paru, spesialis anak, spesialis kebidanan dan kandungan, spesialis kesehatan jiwa, spesialis telinga hidung dan tenggorokan (THT), spesialis mata, spesialis kulit dan kelamin, spesialis rehabilitasi medik, spesialis radiologi, spesialis anestesi,dan spesialis patologi klinik. 

Selanjutnya, RSUD dr Abdul Rivai juga akan kedatangan dokter spesialis jantung dan pebuluh darah serta spesialis neurologi (syaraf), yang saat ini harus dipersiapkan ruangan serta fasilitas penunjangnya. RSUD juga sudah memiliki 4 spesialisasi gigi yakni, spesialis prostodontia, spesialis periodonsia, spesialis ortodontia,serta spesialis konservasi gigi. Dan dalam waktu tidak lama lagi, akan masuk dokter bedah mulut dan dokter spesialis gigi anak (pedodonsia) yang saat ini masih menyelesaikan pendidikan. “Makanya supaya lebih representatif, memang harus dilakukan pengembangan,” katanya.

Bagaimana dengan rencana Pemkab Berau membangun rumah sakit (RS) baru? Ditanya demikian, Erva tidak menolaknya. Sebab, hal tersebut di luar kewenangannya untuk memberikan tanggapan. “Kalau soal rumah sakit baru kami pun sangat menantikan, namun itu ranahnya pemerintah untuk memberikan keterangan lebih dalam sejauh mana sudah pengembangan pelaksanaannya karena melibatkan banyak pihak,” katanya.

Tapi, walau rumah sakit baru dibangun, pihaknya tetap mengharapkan rencana pengembangan rumah sakit dilaksanakan, karena kondisi RSUD dr Abdul Rivai saat ini sudah tidak representatif. “Tidak masalah rumah sakit baru dibangun. Kita juga tetap mengupayakan dilakukan pengembangan. Karena ini memang sudah cukup mendesak. Kalau bangunan baru kan juga masih butuh waktu cukup lama,” terang dia.

Jika harus memilih, apakah membangun rumah sakit baru atau mengembangkan rumah sakit yang sudah ada, secara pribadi Erva berpendapat pengembangan RSUD dr Abdul Rivai lebih urgent saat ini. Alasannya, karena masyarakat sangat membutuhkan. Selain itu dirinya dan manajemen, sudah mengetahui kekurangan dari rumah sakit yang sudah ada, sehingga dengan pengembangan yang dilakukan, kekurangan-kekurangan tersebut bisa dibenahi. “Kalau yang baru, kita harus pelajari lagi, kita evaluasi lagi apa kekurangannya nanti. Kalau yang sekarang ini, evaluasi sudah kita lakukan, jadi tinggal melakukan pembenahan. Salah satunya dengan usulan pengembangan gedung itu,” pungkas Erva. 

Beberapa masyarakat Berau yang dimintai tanggapannya mengenai rencana pengembangan RSUD dr Abdul Rivai, juga sepakat untuk disegerakan. Seperti disampaikan Fajar Anggoro, warga Kelurahan Bedungun yang kemarin ditemui saat menemani kerabatnya ke rumah sakit di Jalan Pulau Panjang tersebut. “Kalau ini (RSUD, red) mau dikembangkan, pasti lebih baik. Malah bisa lebih cepat terealisasi dibanding harus menunggu pembangunan rumah sakit baru. Kalau bangun baru, mungkin dua tahun belum selesai semuanya,” ujarnya. 

Menurutnya, dengan pengembangan rumah sakit yang ada, maka pelayanan kesehatan kepada masyarakat bisa semakin ditingkatkan. “Jangan malah menurun kualitas pelayanannya. Yang jelas, untuk peningkatan layanan kesehatan, kita sebagai masyarakat pasti mendukung,” ujar pegawai salah satu perusahaan swasta tersebut.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB

Lima SPBU di Kutai Barat Wajibkan QR Barcode

Senin, 22 April 2024 | 20:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Senin, 22 April 2024 | 16:00 WIB

Pemilik Rumah dan Ruko di Paser Diimbau Punya Apar

Senin, 22 April 2024 | 12:30 WIB
X