TANJUNG REDEB – Penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Berau masih negatif hingga kemarin (4/7). Hal itu disampaikan Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesmavet, Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Berau, I Putu Setion.
Sebanyak 502 ekor sapi dan 230 kambing telah tiba di Berau pada Jumat (1/7) lalu. Pihaknya juga sudah melakukan pengecekan terhadap hewan-hewan tersebut. Untuk seluruhnya negatif PMK. “Itu data sementara. Tentu bisa bertambah,” jelasnya.
Untuk keseluruhan jumlah sapi di Berau, ia mengungkapkan sebanyak 763 dan 230 ekor untuk kambing. Sapi dan kambing tersebut sudah lolos hasil pemeriksaan baik dari daerah asal maupun tiba di Bumi Batiwakkal-sebutan Kabupaten Berau.
Pengawasan hewan kurban di lapangan juga telah diperketat, dengan berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan balai karantina.
"Petugas lapangan atau petugas di UPT puskeswan sudah diarahkan untuk memberi pelayanan kesehatan hewan lebih intensif," ucap Putu.
Hingga saat ini belum ditemukan kembali hewan kurban yang diduga terjangkit PMK, khususnya di wilayah empat kecamatan terdekat yang menjadi fokus pengawasan. "Dari hasil pemeriksaan fisik belum di temukan suspek PMK," tuturnya.
"Untuk ternak kambing baru terdata sebanyak 138 ekor. Data tersebut merupakan angka sementara dan pendataan masih akan berlanjut," bebernya.
Dijelaskan Putu, untuk sapi dan kambing yang akan dikurbankan, merupakan sapi lokal dan juga sapi yang datang dari luar. Begitu juga untuk kambing. Namun ia belum merincikan secara pasti, berapa untuk sapi lokal maupun luar. Namun untuk keseluruhan jumlahnya mencapai 763 ekor.
“Yang jelas, hewan tersebut aman untuk dikonsumsi,” pungkasnya.(hmd/arp)