TANJUNG REDEB – Bupati Berau, Sri Juniarsih meninjau sejumlah lokasi penjualan hewan kurban di beberapa lokasi di Tanjung Redeb. Hal ini untuk memastikan bahwa hewan kurban yang dijual layak.
Diwawancara disela-sela peninjauan, Sri Juniarsih menyebut jumlah hewan kurban yang ada saat ini lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya. Pasalnya, Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Berau mencatat pada tahun ini baru ada 830 ekor hewan kurban. Lebih sedikit dibandingkan tahun lalu yang mencapai 1.000 ekor lebih.
"Dengan tingginya minat masyarakat untuk berkurban, ini menandakan perputaran ekonomi yang semakin baik," jelasnya.
Ia juga ingin memastikan hewan kurban yang beredar di pasaran harus dalam kondisi sehat. Dibuktikan dengan sertifikat sehat yang dimiliki masing-masing hewan kurban baik sapi maupun kambing. "Pengawasan juga langsung dilakukan oleh Distanak Berau," tegasnya.
Selain itu, Distanak Berau juga turut mengambil sampel darah dari hewan kurban yang baru datang, guna dilakukan pemeriksaan. Jika terdapat hewan yang sakit maka akan langsung diobati hingga dinyatakan sehat. "Setelah dipastikan sehat baru bisa menerima sertifikat sehat," ucapnya.
Mayoritas sapi yang datang dari luar daerah berasal dari pulau Sulawesi. Karena stok yang masih dirasa kurang, rencananya dalam waktu dekat akan kembali mendatangkan hewan kurban untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Sementara itu, penjual hewan kurban di Jalan H.Isa II Mukhtar menuturkan, harga sapi saat ini berkisar di angka Rp 17-30 juta per ekor. Tergantung dengan berat sapi. Sedangkan untuk harga kambing jauh lebih murah yakni Rp 4-6 juta per ekor. Ia mengaku, jika dibanding dengan tahun lalu, saat ini pembeli lebih sedikit.
"Jika tahun sebelumnya bisa menjual lebih dari 75 ekor sapi, saat ini dirinya mengaku penjualan belum mencapai 60 ekor," ungkapnya.
Ia menjelaskan, kenaikan harga terjadi akibat kebijakan karantina selama dua minggu, yang ditanggung oleh penjual. Biaya yang dibutuhkan untuk karantina sekira Rp 500 ribu per ekor. "Memang kebijakan ini bisa meningkatkan harga jual, tapi demi kebaikan pembeli saya rasa wajar dilakukan," pungkasnya.(hmd/arp)