TANJUNG REDEB – Beberapa jemaah haji asal Berau yang tergabung dalam kloter dua Kaltim, mengeluh kelelahan usai menjalankan wukuf di Arafah yang menjadi puncak ibadah haji.
Dokter pendamping jemaah haji kloter Kaltim, Yushelly Dinda Pratiwi, mengungkapkan, secara keseluruhan, 356 jemaah haji asal Kaltim termasuk 70 jemaah asal Berau, dalam kondisi baik. Hanya memang ada beberapa yang mengeluh kelelahan hingga terserang flu. “Karena memang kondisi cuaca saat wukuf cukup ekstrem, mecapai 41 derajat celcius. Itu membuat jemaah kelelahan hingga pilek,” ujarnya melalui sambungan telepon, Rabu (13/7).
Dokter yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Rivai Berau ini mengungkapkan, pengecekan kesehatan terus dilakukan secara bertahap kepada jemaah. Sebab puncak haji yang berlangsung sejak tanggal 7 hingga 13 Juli kemarin, memang sangat menguras energi. Sebab seusai dari Arafah, Musdalifah, dan Mina, jemaah langsung kembali ke hotel hingga pukul 09.00 WAS (Waktu Arab Saudi). “Sampai di hotel, istirahat sebentar, malamnya sehabis salat Isya, langsung melakukan tawaf ifadah dan sa’i. Selesainya pukul 00.00 WAS,” jelasnya.
Diakuinya, memang ada 41 jemaah haji asal Indonesia yang meninggal dunia, tapi bukan dari kloter Kaltim. Yushelly mengatakan, hingga kemarin belum ada satupun jemaah asal Kaltim yang mengalami sakit parah. “Alhamdulillah tidak ada,” paparnya.
Dilanjutkannya, jemaah haji Kaltim dijadwalkan baru akan meninggalkan Arab Saudi pada 4 Agustus nanti. Sesuai jadwal, rombongan jemaah Kaltim akan tiba di embarkasi Balikpapan pada 5 Agustus 2022. Sementara untuk jemaah asal Bumi Batiwakkal, diperkirakan tiba di Berau keesokan harinya. “Iya, menginap satu malam di Balikpapan,” ujarnya. (hmd/udi)
