TANJUNG REDEB – Ketua DPRD Berau Madri Pani, menyayangkan adanya siswa yang tertolak di SMA 4 Berau. Ia menilai sistem zonasi yang diterapkan perlu ada perbaikan, agar masyarakat lingkar sekolah bisa terserap maksimal.
Melihat hal ini juga, Madri menilai jumlah SMA/SMK di Berau menurutnya masih kurang, melihat begitu banyak sekolah dasar maupun SMP di Bumi Batiwakkal. Untuk itu Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur diharapkan bisa membangun sekolah baru di Berau.
“Setiap tahun kan sudah bisa dibaca siswa yang lulus sekian. Kapasitas sekolah seperti apa. Apakah mampu menampung atau tidak,” ujarnya, kemarin (13/7).
Dijelaskan politikus Nasdem ini, pendidikan menjadi fondasi penting dalam suatu daerah. Ia menilai, dengan sistem zonasi, tentu memberi peluang bagi anak sekitar sekolah dapat bersekolah di tempat tersebut, namun pada kenyataannya masih ada yang terpaksa tersingkir karena kuota yang penuh.
“Misal satu ruang belajar terdapat 35 siswa, dikali lima kelas. Jika dihitung jumlah SMP dan siswa tidak cukup, kenapa tidak dari awal tahun dilakukan penambahan ruang belajar,” tegasnya.
Madri berharap agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali. Ia juga meminta kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kaltim bisa ekstra dalam melakukan pengawasan, dan pengembangan jumlah siswa SMP yang akan lulus sekolah. Agar ruang belajar bisa dipersiapkan jauh-jauh hari.
Dia juga berharap agar sekolah swasta memberikan keringanan bagi siswa yang tidak mampu, diantaranya untuk menggratiskan biaya pendidikan bagi anak-anak. “Harapan saya, biaya untuk pendidikan bagi pelajar yang tidak mampu itu gratis. Jika perlu diberi beasiswa,” tutupnya. (hmd/sam)