TANJUNG REDEB - Satu dari empat orang bocah sekolah dasar (SD) di Kampung Bena Baru, Kecamatan Sambaliung, yang diduga tenggalam di Sungai Kelay pada Kamis (14/7) belum berhasil ditemukan.
Derasnya arus sungai menjadi hambatan terbesar tim dalam melakukan pencarian bocah yang diketahui bernama Sintia itu.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau Nofian Hidayat, menuturkan, setelah menerima laporan dari masyarakat terkait hilangnya seorang anak di Sungai Kelay, BPBD bersama tim pencarian lainnya langsung menuju lokasi pencarian. "Kami langsung menuju lokasi usai menerima laporan tersebut," katanya Jumat (15/7).
Dalam upaya pencarian, pihaknya menerjunkan tiga unit armada air masing-masing milik BPBD, Basarnas dan Rescue PT Berau Coal. Selain itu, di darat juga disediakan armada mobil pengangkut milik Basarnas.
"Anggota yang turun selain dari BPBD dan Basarnas, tim juga dibantu oleh masyarakat dan TNI-Polri," tuturnya.
Sementara itu, Kordinator Unit Siaga SAR Berau Andi Irawan, menjelaskan, pencarian yang dilakukan tim sudah dimulai sejak Kamis (14/7) malam sekira 20.15 Wita.
"Setelah mendapat informasi, kami segera mengirim personel untuk melakukan pencarian awal," ucap Andi.
Karena pencarian malam sulit dilakukan, pihaknya menghentikan pencarian pada pukul 21.30 Wita, dan dilanjutkan pada Jumat (15/7) pagi sejak pukul 07.30.
"Hingga kini kami masih berusaha untuk segera menemukan korban, penyisiran dilakukan di sekitar lokasi kejadian. Karena arus deras juga menjadi kendala," tuturnya.
Ia menambahkan, mekanisme pencarian dengan membagi tim menjadi dua kelompok, kelompok pertama menggunakan perahu karet milik Basarnas melakukan pencarian hingga tiga kilometer ke arah hilir. Kelompok kedua melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian. "Kita berharap agar korban segera ditemukan dan dievakuasi," pungkasnya. (hmd/sam)