TANJUNG REDEB – Kondisi kamar mandi di destinasi wisata ari panas Bapinang, Kecamatan Biatan, mendapat sorotan dari pengunjung. Pasalnya kamar mandi tersebut dianggap jorok dan tidak terawat. “Kamar mandinya sangat kotor dan bau,” ujar Akbar, melalui rekaman video yang dikirimkan via WhatsApp kepada Berau Post kemarin (17/8).
Dikonfirmasi hal itu, Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau Samsiah Nawir menegaskan, mengakui kamar mandi yang menjadi sorotan masyarakat tersebut memang sudah tidak terpakai. Disebutnya, kamar mandi tersebut sudah berusia sekitar lima tahun. Namun tidak digunakan lagi, karena penempatan posisinya yang kurang tepat. Sebab ketika air pasang, maka kamar mandi tersebut akan tergenang. “Saat ini hanya digunakan sebagai kamar ganti saja,” ujarnya saat dikonfirmasi kemarin.
Samsiah mengaku baru beberapa hari lalu melakukan pemantauan di lokasi wisata tersebut mengaku, rencana pembangunan kamar mandi baru sudah dianggarkan tahun ini. “Dananya sudah ada, kisaran Rp 100 juta lebih. Masterplannya juga sudah ada, dan akan dibangun,” jelasnya.
Dilanjutkannya, untuk di area kolam pemandian disebutnya sudah sangat bersih. “Memang itu (kamar mandi yang tidak digunakan, red) bangunan milik Disbudpar dan dikelola oleh kampung,” jelasnya.
Samsiah mengatakan, permasalahan kebersihan destinasi wisata memang sebuah ironi. Karena kebersihan tentu akan menjadi sorotan bagi wisatawan baik lokal maupun mancanegara. “Kita selalu tekankan kepada pihak kampung agar menjaga kebersihan,” ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris Kampung Bapinang Septi mengatakan, permasalahan kamar mandi memang kerap menjadi sorotan. Namun segera dibuatkan yang baru oleh Disbudpar karena sudah dianggarkan untuk pembangunannya. “Itu hanya kamar ganti saja. Karena kemarin itu salah penempatan,” katanya.
Untuk kebersihan sendiri, diakuinya nyaris tiap pekan pihaknya melakukan bersih-bersih. Tapi untuk kamar mandi tersebut, memang sudah tidak bisa digunakan karena kerap tergenang jika air sedang pasang. “Iya tidak bisa diapa-apakan. Karena air pasang kerap masuk,” pungkasnya. (hmd/udi)