Globalisasi dan Permasalahan Keamanan Internasional akibat Cyber Crime di Indonesia

- Senin, 18 Juli 2022 | 22:38 WIB
Dwika Intishar Shafara
Dwika Intishar Shafara

Saat ini cyber crime menjadi ancaman paling serius di Indonesia. Hal ini mengingat bagaimana adanya perkembangan dari globalisasi serta juga adanya perkembangan teknologi informasi, yang telah banyak membawa perubahan bagi manusia. Melalui adanya globalisasi ini pula, telah mendorong negara agar mereka tidak lagi menggunakan bentuk tindakan yang konvensional. Akan tetapi lebih kepada bentuk perekonomian, budaya, politik, dan juga teknologi.

 

Karena adanya peperang yang dewasa ini tidak lagi dengan melalui cara tradisional inilah pada akhirnya menimbulkan banyak ancaman di berbagai ruang siber. Indonesia sendiri dalam hal ini menjadi negara yang banyak menggunakan teknologi, sehingga dalam hal ini begitu rentan terhadap ancaman dari kejahatan siber.

 

Kejahatan siber ini sendiri tidak hanya diperbuat oleh negara, tetapi juga bisa dari aktor yang non-negara. Apalagi mengingat bagaimana adanya ketergantungan dari suatu negara pada bentuk jaringan komunikasi pada masyarakat Indonesia telah membawa banyak ancaman bagi keamanan itu sendiri. Bahkan Indonesia sendiri tercatat masuk ke dalam lima negara yang mana telah menggunakan media sosial terbesar di dunia.

 

Namun di balik data ini, terdapat bentuk kekuatan ataupun juga kelemahan apa lagi jika dikaitkan dengan adanya bentuk perang siber. Sisi kekuatan atau positifnya sendiri lebih kepada bagaimana dari Indonesia yang telah cukup mampu menyesuaikan perkembangan teknologi yang ada. Sedangkan sisi negatifnya adalah pada perang siber dan juga kerugian yang dirasakan Indonesia akibat adanya perang siber.

 

Menurut hasil penelitian yang ada, Indonesia sendiri tercatat sebagai negara yang dimana untuk cyber-security-nya masih lemah. Bagaimana lemahnya cyber security-nya Indonesia sendiri dapat terlihat dari bagaimana banyaknya kejadian yang terjadi di Indonesia mulai dari permasalahan peretasan data sebuah bank, lalu juga adanya hacker yang masuk ke sisem pengaman bank, serta juga banyaknya kejadian lainnya.

 

Bahkan terdapat sekitar 175 negara di mana telah diinvestigasi, dan ternyata Indonesia menjadi negara yang berkontribusi terbanyak sebesar 38% total dari sasara bentuk tindakan hacking yang ada di internet. Akibat adanya tindakan hacking yag terjadi di Indonesia ini pada akhirnya melemahkan sistem dari keamananya Indonesia, dan dalam hal ini dari Indonesia juga harus mengalami kerugian yang amat besar. Adapun menurut laporan dari CIA sendiri, akibat adanya cyber crime yang ada di Indonesia, telah membuat Indonesia mengalami kerugian sebesar 1,2 %.

 

Merujuk dari adanya data ini sendiri dapat menunjukan bagaimana Indonesia sendiri mengalami ancaman yang begitu serius akibat adanya cyber crime di Indonesia. Ancaman ini menjadi suatu permasalahan yang serius. Pasalnya jika di era globalisasi ini, semua masyrakat Indonesia menggunakan teknologi, namun nyatanya sering kali mendapatkan tindakan kejahatan siber, maka ini akan merugikan individu, dan bahkan juga merugikan negara Indonesia.

 

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Rekomendasi

Terkini

“Kado” untuk Gubernur dan Wagub Mendatang

Sabtu, 20 April 2024 | 14:45 WIB

PKL Tunggu Renovasi Zonasi Lapak Pasar Pandansari

Sabtu, 20 April 2024 | 11:30 WIB

Kapolres PPU dan KPUD Bahas Persiapan Pilkada 2024

Sabtu, 20 April 2024 | 09:46 WIB

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB
X