Faktor Dibalik Konflik Keamanan Semenanjung Korea

- Selasa, 19 Juli 2022 | 20:54 WIB
Dwawa Insyirah Shafara
Dwawa Insyirah Shafara

ISU keamanan merupakan salah satu isu penting di berbagai kawasan yang ada di dunia dan cukup banyak menarik perhatian dari masyarakat internasional. Adapun salah satu isu yang cukup banyak menyedot perhatian ialah isu keamanan yang ada di Semenanjung Korea yang dimana hingga sekarang sendiri situasi keamanan yang ada di Semenanjung Korea dianggap belum begitu kondusif hingga sekarang, hal ini dikarenakan belum adanya kesepakatan perdamaian diantara Korea Selatan dengan Korea Utara (Muhamad, 2016). 

 

Bahkan ketegangan yang terjadi di Semenanjung Korea ini menyebabkan beberapa kali gagalnya kesepakatan damai diantara kedua negara. Namun kegagalan ini sendiri menurut beberapa penelitian mengatakan bahwasanya lebih disebabkan karena adanya aksi provokatif dan keterlibatan dari negara tetangga lainnya. Salah satunya di sini adalah Tiongkok.

 

Adapun bentuk keterlibatan dari Tiongkok ini sendiri sebenarnya sudah dapat terlihat dari pasca Perang Dingin yang dimana setelah Jepang dikalahkan Amerika Serikat, maka kemudian Korea Selatan berada di bawah bayang-bayang Amerika Serikat. Hingga pada akhirnya Korea Selatan dengan Amerika serikat menjadi aliansi dan resmi melolak bentuk komunisme, namun Korea Selatan di sini jelaskan bahwa mendapatkan bentuk treatment yang cukup baik dari segi ekonomi, misalnya saja adanya bantuan ekonomi, transfer senjata, dan bahkan investasi yang diberikan oleh Amerika.

 

Sedangkan Korea Utara di sisi sebaliknya. Korea Utara lebih banyak dekat dengan negara-negara komunis seperti Uni Soviet yang sekarang yaitu Rusia dan juga Tiongkok (Gai, 2009). Melihat dari bagaimana di sini keterlibatan Tiongkok di dalam konflik Semenanjung Korea ini yang pada akhirnya membuat penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh khususnya mengenai mengapa di sini Tiongkok berusaha untuk menciptakan jalan kerjasama dengan negara seperti Korea Utara.

 

Kerja sama yang terjalin diantara satu negara dan dengan negara lainnya tentu memiliki tujuan agar bisa mencapai kepentingn bersama. Kerjasama sendiri pada dasarnya dilakukan karena adanya faktor perbedaan ataupun juga faktor kesamaan. Adapun mengenai kerjasama ini dapat dibedakan berupa kerja sama yang sifatnya bilateral ataupun juga multilateral. Pada kerjasama bilateral bisa dalam bentuk kerja sama pada bidang seperti budaya, social, politik, ekonomi ataupun lainnya. Sedangkan untuk kerjasama multilateral sebaliknya.

 

Adapun jika merujuk pada kasus mengenai keterlibatan Tiongkok di dalam konflik Semenanjung Korea khususnya dengan Korea Utara sendiri bisa dijelaskan dalam teori Regional Security Complex yang disamapaikan oleh Barry Buzan dan Ole Weaver. Ia mengatakan bahwasanya bagaimana dari suatu negara pada akhirnya mengusahakan untuk bisa menciptakan adanya keamanan maupun juga keteraturan kawasan dengan negara tetangganya disebabkan oleh dua hal yang pengaruh internal dan juga eksternal.

 

Adapun untuk variabel internal ini sendiri dilihat pada adanya bentuk letak geografis, selain itu juga adanya interaksi yang ada di antara negara, dan juga karena adanya kesamaan sistem. Sedangkan untuk variabel eksternalnya sendiri lebih kepada diukurnya dengan melihat pada situasi internasional, dan juga melihat pada isu yang tengah berkembang (Nurdiana, 2018).

 

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Rekomendasi

Terkini

Arus Mudik Laut di Samarinda Belum Meningkat

Jumat, 29 Maret 2024 | 20:00 WIB

Bendungan Marangkayu Sudah Lama Dinanti Warga

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:45 WIB
X