TANJUNG REDEB – Sebanyak 11 rumah di Kampung Inaran, Kecamatan Sambaliung, terancam longsor atau ambles, akibat pengikisan tepi sungai yang kerap dilanda bajir.
Seperti dijelaskan Kepala Kampung Inaran Amirullah, bahwa warganya yang menghuni 11 rumah di tepi sungai sangat waswas akibat pengikisan dinding sungai di wilayah tersebut. Bahkan pengkikisan sudah ada yang sampai ke pinggir rumah warga. “Jadi setiap terjadi banjir terjadi pengkikisan di tepi sungai, dan saat ini sudah dekat dengan rumah warga,” ujarnya kepada Berau Post, baru-baru ini.
Sebagai langkah antisipasi, dirinya sudah beberapa kali berkoordinasi dengan instansi terkait, untuk mengusulkan penyiringan di tepi sungai. Usulan tersebut juga masuk dalam skala prioritas saat musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan beberapa waktu lalu. “Tapi sampai saat ini belum ada titik terangnya. Jadi harapan kami kalau bisa dilakukan perbaikan secepatnya, sebelum terjadi hal tidak diinginkan, salah satunya rumah yang ambles,” jelasnya.
“Semoga juga menjadi prioritas untuk pengerjaanya, karena ditakutkan jika dibiarkan begitu saja, nantinya rumah warga benar-benar ambles, sehingga perlu ada penanganan yang cepat agar kejadian tesebut tidak terjadi,” pintanya.
Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau Taupan Madjid, memastikan akan melakukan peninjauan terkait keluhan masyarakat tersebut. “Nanti akan kita tinaju lokasi yang dikeluhkan Kepala Kampung Inaran,” katanya. Setelah melakukan peninjauan, barulah pihaknya bisa memperkirakan model penanganan yang akan dilakukan.
“Jika memang sudah sangat mendesak, mudah-mudahan bisa kita anggarkan di perubahan ini,” jelasnya.
“Nanti kita lihat kembali seperti apa bagusnya, rencananya yang akan ditangani sepanjang sungai kampung yang berpotensi longsor,” sambungnya. (aky/udi)
