Warga Padat Karya Minta Diprioritaskan

- Senin, 25 Juli 2022 | 21:05 WIB
BELUM MERATA: Masyarakat Jalan Padat Karya, Gang Limau Dua mengeluhkan karena masih adanya rumah warga yang belum terailiri air bersih.
BELUM MERATA: Masyarakat Jalan Padat Karya, Gang Limau Dua mengeluhkan karena masih adanya rumah warga yang belum terailiri air bersih.

TANJUNG REDEB – Sampai saat ini masih ada masyarakat di Jalan Padat Karya, tepatnya di Gang Limau Dua mengeluh karena belum tersambung air besih dari Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Batiwakkal.

Kata salah seorang warga setempat, Darmawan, sebenarnya sudah ada beberapa warga yang mengajukan untuk pemasangan, namun belum mendapatkan respons dari Perumda Batiwakkal.

“Sudah ada banyak rumah warga, tetapi sampai saat ini belum ada tindaklajutnya,” ujarnya kepada Berau Post, Minggu (24/7).

Untuk mengakalinya, dia bersama sejumlah masyarakat lainnya pun harus membeli air besih di salah seharga Rp 70 ribu per 120 liter. “Sangat berat jika harus membeli seperti itu, karena satu tendon hanya bertahan kurang dari satu Minggu,” katanya.

Adapun warga yang tidak sanggup membeli air besih, terpaksa mengambil air danau yang ada di dekat rumahnya untuk dipakai dalam kebutuhan sehari-hari. “Bahkan ada juga yang memakai air dari danau untuk mandi,” imbuhnya.

Dengan adanya hal ini dirinya meminta kepada Perumda Batiwakkal untuk bisa menindaklajuti apa yang sudah menjadi keluhan masyarakat. Pasalnya, saat ini masyarakat sudah sangat mengeluhkan untuk mendapatkan aliran air besih tersebut. “Tolong dintaklanjuti keluhan para masyarakat ini, karena itu adalah kebutuhan sehari-hari,” pintanya.

Menurutnya Jalan Padat Karya salah satu lokasi yang berada di perkotaan, sehingga bisa menjadi prioritas untuk mendapatkan aliran air besih.

“Karena sudah banyak lokasi yang jauh dari perkotaan sudah mendapatkan aliran air Perumda Batiwakkal, tetapi kita yang dekat dengan kota seperti ini belum mendapatkan aliran,” keluhnya.

Merespons hal itu, Direktur Perumda Batiwakkal Saipul Rahman, mengaku sudah menerima laporan terkait hal itu. Bahkan beberapa waktu lalu dirinya juga sudah melakukan koordinasi dengan para RT di Tanjung Redeb dan beberapa masyarakat untuk bisa melakukan pengajuan terlebih dahulu.

“Jadi saya meminta kepada para RT untuk bisa mendata wilayahnya masing-masing untuk bisa diajukan mendapatkan aliran air besih,” katanya.

Pihaknya pun sudah membuat grup WhatsApp bersama para RT, ia juga meminta kepada para RT tersebut membuat tembusan ajuan kepada Bupati Berau dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) agar wilayanya bisa segera masuk aliran air besih.

“Karena saat ini anggaran yang terbatas sehingga kita melakukan pendataan terlebih dahulu, dan nanti mana yang menjadi prioritas. Salah satunya dengan melihat apakah di lokasi tersebut padat penduduk atau tidak,” tandasnya.

Sementara semua usulan dari masyarakat akan dirinya tampung sehingga semua akan terkoordinir. “Tetapi kita tampung apa yang menjadi kebutuhan masyarakat, karena kita akui bahwa memang air besih adalah kebutuhan yang sangat perlukan untuk sehari-hari,” katanya. (aky/sam)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Safari Ramadan Kukar, Serahkan Manfaat JKM

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:29 WIB
X