TANJUNG REDEB - Bupati Berau Sri Juniarsih secara resmi melaunching sekaligus melakukan penandatanganan komitmen bersama pada Kampung Labanan Makmur dan Labanan Jaya, sebagai Kampung Ramah Perempuan dan Peduli Anak, kemarin (25/7).
Launching tersebut juga dirangkai dengan kegiatan rembug kampung dan advokasi yang digelar di Balai Mufakat. Turut hadir Ketua DPRD Berau Madri Pani, Asisten I Setkab Berau Hendratno, Sekretarus DPPKBP3A Berau Yayuk Yuliarti, dan Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender Bidang Politik dan Hukum Kementerian PPPA RI, Dermawan.
Dalam kesempatan itu, Sri Juniarsih meminta kepada segenap aparatur pemerintah kampung, kelompok perempuan, lembaga masyarakat kampung, lembaga adat kampung, relawan Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) serta forum anak dari Kampung Labanan Jaya dan Labanan Makmur untuk bersinergi dalam aspek pengorganisasian perempuan dan anak di kampung, memperkaya data pilah, serta memantapkan implementasi peraturan kampung tentang DRPPA. Termasuk alokasi pembiayaan DRPPA di kampung masing-masing.
"Kemudian, perlu diperhatikan pula persentase keterwakilan perempuan di tubuh pemerintahan kampung, persentase perempuan wirausaha di kampung, pastikan semua anak mendapatkan pengasuhan berbasis hak anak, tidak terjadi kasus kekerasan, tidak ada pekerja anak, dan tidak ada perkawinan anak," ujar Juniarsih.
Menurutnya, agenda DRPPA merupakan suatu inisiatif positif yang sangat memerlukan dukungan dari berbagai pihak. Sehingganya, dia tekankan kepada segenap stakeholder terkait di bawah monitoring DPPKBP3A Kabupaten Berau, untuk bersama-sama menyukseskan program DRPPA tersebut.
Maka itu, atas Pemerintah Kabupaten Berau, dia mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia melalui Deputi Bidang Kesetaraan Gender, yang telah memberikan perhatian besar kepada Kabupaten Berau dalam upaya mewujudkan kampung yang ramah perempuan dan peduli anak.
"Di mana, Kampung Labanan Makmur dan Kampung Labanan Jaya Kabupaten Berau telah ditunjuk dan ditetapkan sebagai kampung percontohan di tataran Provinsi Kalimantan Timur, bersama Kabupaten Paser," jelasnya.
Kendati itu juga, dia menyambut baik dengan dilaksanakannya kegiatan tersebut. Di samping menunaikan amanat undang-undang yang mengatur tentang perlindungan perempuan dan anak, dia juga meyakini kegiatan itu dapat memperkuat komitmen dan kepedulian bersama, terhadap pentingnya kenyamanan hidup bagi perempuan dan anak sebagai kelompok rentan, yang sejatinya memiliki peranan penting untuk menyukseskan program pembangunan kampung dan daerah.
Maka melalui penandatanganan komitmen tersebut, pihaknya sangat berharap Kabupaten Berau akan benar-benar siap menjadi kota yang ramah perempuan dan peduli anak. Besar harapannya juga, ajang ini bukan hanya seremoni sesaat, melainkan benar-benar mampu diimplementasikan pada seluruh lini, yang menyangkut kepentingan perempuan dan anak di Kabupaten Berau.
"Untuk itu dukungan dan bimbingan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI serta DKPPRA Provinsi Kalimantan Timur sangat kami nantikan," tuturnya. (mar/adv/sam)
