Rencana Pembangunan Gedung SMA 9 Berau Terhambat Aset Lahan

- Rabu, 27 Juli 2022 | 20:40 WIB
MEMPRIHATINKAN: Kondisi ruang kelas yang terpaksa digunakan puluhan siswa SMA 9 Berau, karena pembangunan gedung sekolah masih terhambat masalah penyerahan aset lahan dari Pemkab Berau ke Pemprov Kaltim.
MEMPRIHATINKAN: Kondisi ruang kelas yang terpaksa digunakan puluhan siswa SMA 9 Berau, karena pembangunan gedung sekolah masih terhambat masalah penyerahan aset lahan dari Pemkab Berau ke Pemprov Kaltim.

TANJUNG REDEB – Kondisi SMA 9 Berau yang berada di Kampung Payung-Payung, Maratua, memprihatinkan. Sebab, puluhan siswa di sekolah yang berada di pulau terluar tersebut, harus menempati kelas darurat. Yang hanya beratapkan seng tanpa plafon, beralas lantai cor semen yang tidak merata, serta berdinding papan yang hanya menutupi setengah ruang kelas.

Diungkapkan salah satu guru SMA 9 Berau, Dedy Iswanto, ada tiga kelas darurat di sekolah tersebut. Untuk menampung 69 siswa kelas X IPA dan IPS. 

Kondisi itu, ujar dia, sangat mengganggu aktivitas belajar siswa. Terutama saat hujan turun disertai angina. Karena dengan dinding yang setengah terbuka, membuat aktivitas belajar harus dihentikan karena air hujan kerap masuk. “Kelas darurat memang baru digunakan tahun ini, baru dibangun bulan April lalu. Karena dua tahun sebelumnya, lebih banyak belajar online, tapi sekarang sudah tatap muka,” ujarnya kepada awak media, baru-baru ini. 

Pembangunan kelas darurat juga menggunakan kas sekolah. Untuk membeli bahan material seperti papan, balok, hingga seng. “Dulu sekitar tahun 2017 pernah kami gunakan juga kelas darurat seperti ini. Tahun ini kami kembali membuatnya (kelas darurat) lagi karena bangunan yang dulu sudah kami bongkar,” tuturnya.

Dijelaskannya, gedung SMA 9 Berau sebenarnya sudah berdiri sejak 2010 lalu. Namun karena bangunannya berada di dekat Bandara Maratua, maka bangunan sekolah tersebut harus direlokasi demi kepentingan keselamatan penerbangan. Namun hingga kini, bangunan sekolah tersebut belum bisa berdiri, karena persoalan lahan yang belum tuntas. “Padahal sudah sering kami sampaikan setiap acara musrenbang. Semoga saja ada solusi dari pemerintah untuk sekolah kami ini,” harapnya. 

Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim Wilayah VI Berau, Juanita Sari, menjelaskan pembangunan gedung SMA 9 belum bisa direalisasikan karena masih terkendala permasalahan administrasi lahan yang harus diselesaikan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) provinsi maupun kabupaten.

“Sebenarnya permasalahannya di situ saja, sudah siap dibangun tapi permasalahan tanah yang harus diselesaikan, harus ada penyerahan aset dari kabupaten ke provinsi. Kalau itu sudah selesai, provinsi sudah siap membangun,” ujar mantan Kepala SMA 5 Berau tersebut. 

Dijelaskannya, tim Disdikbud Kaltim sudah beberapa kali melakukan peninjauan lapangan, untuk melihat kondisi ruang kelas darurat, sekaligus mempersiapkan pembangunan sekolah secara permanen. “Memang kondisi ruang kelas (darurat) jauh dari kata layak. Cuma proses sampai dengan pembangunan itu tidak sebentar, kalau saya sudah sering kali menyampaikan,” tutup Juanita. (mar/udi)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X