TANJUNG REDEB - Kurang maksimalnya penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) dan kebakaran permukiman, akibat minimnya armada pemadam kebakaran (damkar) dan sejumlah unit yang rusak. Hal itu disampaikan Kepala Bidang Kedaruratann dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau, Nofian Hidayat.
Ia mengatakan, dalam meningkatkan penanganan terhadap peristiwa kebakaran perlu ada dukungan armada kendaraan yang memadai. “Saat ini ada tiga unit damkar yang rusak parah, sehingga kami masih kurang armada,” ujarnyan kepada Berau Post, Rabu (27/7).
Meski begitu, tidak lama lagi pihaknya akan mendapatkan penambahan armada pemadam kebakaran sebanyak dua unit. Pengadaan itu masuk dalam tahun anggaran 2022 melalui dana Bagi Hasil dan Reboisasi (DBHDR).
"Kami akan mendapatkan bantuan dua unit damkar untuk mempermudah penanggulanan kebakaran,” katanya.
Mobil pemadam kebakaran yang diberikan berkapasitas 5.000 liter dan akan sangat membantu pihaknya dalam menangani insiden kebakaran.
Hanya saja, damkar tersebut nantinya hanya bisa dioperasikan pada saat terjadi karhutla saja. Sedangkan untuk kebakaran permukiman masih tetap memakai damkar yang tersisa dan dibantu dengan damkar di kecamatan masing-masing.
“Nanti hanya dikhusukan untuk karhutla, tetapi jika memang sangat mendesak tetap armada yang baru ini akan kami turunkan,” jelasnya.