TANJUNG REDEB – Beberapa waktu lalu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan status darurat untuk penyakit cacar monyet. Meski masih belum terdeteksi di Indonesia, namun kasus cacar monyet atau Monkey Pox sudah ditemukan di Singapura.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pun meminta para dokter dan tenaga kesehatan mulai mewaspadai pasien dengan gejala cacar monyet dan hindari kontak langsung.
Ketua IDI Cabang Berau, Jusram menjelaskan, Monkey Pox atau cacar monyet penyakit menular dari luar negeri, dan menurutnya penyakit tersebut harus diwaspadai. Apalagi WHO sudah mengimbau adanya penyakit tersebut.
“Meski Indonesia masih masuk dalam salah satu negara yang aman, tetapi harus tetap diwaspadai,” ujarnya kepada Berau Post Kamis (28/7).
Dirinya juga mengatakan, cacar monyet disebabkan oleh virus yang juga dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Untuk gejala, hampir menyerupai dengan infeksi virus lainnya sepereti demam, nyeri otot dan lainnya.
“Tetapi yang paling khusus adalah adanya ruam atau perubahan di bagian kulit dan pembesaran kelenjar getah bening, itu adalah gejala spesifiknya. Tetapi gejala lainnya sama seperti infeksi seperti biasanya,” katanya.
Cara untuk menghidarinya, menurut Jusram dengan cara tak melakukan kontak fisik dengan penderita jika nantinya terjadi di Kabupaten Berau.