TANJUNG REDEB – Hingga kini diakui Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Totoh Hermanto, pihaknya belum menerima surat edaran (SE) terkait vaksin booster kedua bagi para tenaga kesehatan (Nakes).
Diakuinya di media sosial memang sudah beredar terkait perintah booster, namun secara lembaga edaran tersebut belum diterima pihaknya, sehingga untuk progres vaksinasi booster dosis kedua belum bisa dilakukan.
Bahkan untuk dosis booster kedua tentu mencukupi, meski dia sendiri mengaku lupa berapa jumlah nakes yang dapat menerima booster kedua itu. “Ada bagiannya, saya kurang ingat datanya berapa. Yang jelas kita siap saja, tapi memang belum terima edarannya,” katanya, kemarin (29/7).
Totoh mengatakan, vaksinasi booster dosis dua memang bagus untuk tenaga kesehatan terlebih saat ini kasus terkonfirmasi di Berau juga terus mengalami peningkatan. Data yang dirilis oleh Dinkes kemarin, menunjukan ada 22 kasus aktif.
“Rata-rata nakes sudah booster pertama. Jadi menurut saya, jika memang diwajibkan untuk booster ke dua tidak masalah,” ungkapnya.
Adapun total keseluruhan booster di Berau saat ini hanya 33 persen saja. Data ini masih menunjukkan masih rendahnya masyarakat yang mau melakukan booster. Padahal target nasional sendiri, wajib 85 persen untuk booster dosis pertama.
“Kita sudah berupaya membujuk masyarakat, membuka gerai, namun masyarakat sudah acuh,” ucapnya.
Di tengah bertambahnya kembali kasus Covid-19, saat ini selain fokus pada masyarakat untuk penyembuhan, pihaknya juga fokus untuk menyosialisasikan kembali pengunaan masker. Di sisi lain, pihaknya juga masih mencoba jemput bola untuk vaksinasi booster pertama bagi masyarakat. “Kita upayakan agar bisa mencapai target tersebut (85 persen, red),” pungkasnya. (hmd/sam)