Pertanyakan Mahalnya Harga Tiket Penerbangan, DPRD Agendakan Panggil Maskapai

- Senin, 1 Agustus 2022 | 20:34 WIB
PEMAIN TUNGGAL: Maskapai Wings Air masih menjadi satu-satunya operator penerbangan yang melayani rute dari Berau-Balikpapan dan Samarinda PP. Karena tidak ada persaingan, dianggap sebagai penyebab tingginya harga tiket penerbangan saat ini.
PEMAIN TUNGGAL: Maskapai Wings Air masih menjadi satu-satunya operator penerbangan yang melayani rute dari Berau-Balikpapan dan Samarinda PP. Karena tidak ada persaingan, dianggap sebagai penyebab tingginya harga tiket penerbangan saat ini.

TANJUNG REDEB -  Banyak mendapat keluhan terkait mahalnya harga tiket penerbangan, Ketua DPRD Berau Madri Pani, merencanakan segera memanggil maskapai Lion Air Group, guna membahas tingginya harag tiket maskapai Wings Air, anak perusahaan Lion Air.

Menurut Madri Pani, berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor Km 106 Tahun 2019, Tentang Tarif Batas Atas Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri, maskapai yang ada saat ini dianggap menjual tiket melebihi batas kewajaran.

“Harga saat ini rata-rata Rp 1,8 juta. Harga ini tentu menyusahkan masyarakat,” ujarnya kepada Berau Post kemarin (31/7).

Dijelaskannya, penetapan tarif batas atas penerbangan juga diatur Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 20 Tahun 2019, tentang Tata Cara dan Formulasi Perhitungan Tarif Batas Atas Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri. Dengan dasar aturan itu, perlu dilakukan penyesuaian besaran tarif batas atas sesuai dengan hasil koordinasi dengan asosiasi penerbangan nasional, dengan mempertimbangkan masukan dari asosiasi pengguna jasa angkutan penerbangan, dan badan usaha angkutan udara.

“Kenyataannya apa selama ini. Masyarakat menjerit melihat mahalnya tiket pesawat,” tegasnya.

Untuk itu, dirinya akan menjadwalkan pertemuan dengan perwakilan maskapai Wing Air secepatnya. Hasil pertemuan nanti, bisa dibuatkan kesepahaman antara pihak maskapai dengan Pemkab dan DPRD Berau, terkait penyesuaian harga tiket. Bahkan jika ada maskapai lain ingin mendarat di Berau, menurutnya, hal tersebut sudah lama dinantikan masyarakat. “Masyarakat pasti mau adanya persaingan harga tiket, (maskapai) jangan takut untuk datang ke Berau,” katanya.

Diharapkannya, pihak eksekutif bisa sejalan dengan rencana DPRD untuk membuat kesepahaman tersebut. Hal itu juga berdasarkan desakan masyarakat, akibat mahalnya harga tiket pesawat saat ini.

"Dulu, dengan harga segitu (Rp 1,8 juta, sudah bisa sampai di Pulau Jawa. Sekarang hanya sampai Balikpapan saja,” ungkap Madri.

Dengan masuknya berbagai maskapai di Bumi Batiwakkal nantinya, Madri menyakini persaingan harga tiket pesawat akan ketat. Bahkan, akan mengikuti regulasi sesuai dengan peraturan Kementrian Perhubungan (Kemenhub).

“Tujuannya jelas, untuk masyarakat. Kasihan masyarakat selalu terbebani dengan mahalnya harga tiket pesawat. Terlebih di Berau, banyak perantau dari berbagai daerah,” pungkasnya. 

Dikonfirmasi terpisah, Airport Manager Lion Air Group Berau Ratna Nelly Sari menjelaskan, penetapan harga tiket menjadi kewenangan manajemen pusat. Pihaknya hanya bertugas menjalankan tugas sesuai yang diinstruksikan pusat. “Kalau masalah harga saya tidak bisa berkomentar mas, soalnya harga yang nentukan semua pusat,” singkat dia. (hmd/udi)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Safari Ramadan Kukar, Serahkan Manfaat JKM

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:29 WIB
X