TANJUNG REDEB – Rencana pembukaan Toko Tani yang mulai berembus pada tahun lalu, masih belum terealisasi hingga kini.
Kepala Dinas Pangan Berau, Fattah Hidayat mengatakan, keberadaan toko tani itu nantinya bertujuan untuk membantu sekaligus memasarkan hasil pertanian para petani lokal. Hanya saja, realisasi rencana tersebut belum terlaksana, karena masih menunggu koordinasi dengan Korps Pegawai Negeri Republik Indonesia (Kopri).
“Kami kan hanya memfasilitasi, tetapi nanti gedung itu (Toko tani, red) milik Kopri,” katanya beberapa waktu lalu.
“Dan kami juga berupaya membantu para petani lokal memasarkan produk pertaniannya. Karena pasca panen, para petani bingung untuk mendistribusikan hasil panennya,” sambung Fattah.
Dengan adanya toko tani itu, maka akan menampung sekaligus memasarkan hasil pertanian petani lokal. “Saya juga sudah melakukan koordinasi dengan Sekretaris Daerah (Sekda) terkait hal ini, dan memang masih terus berjalan untuk itu,” terangnya.
Menurut data Dinas Pangan Berau, hasil pertanian lokal di Kabupaten Berau sudah mencapai 20 ribu ton beras per tahun. Sehingga, pemerintah kabupaten berusaha menggiatkan pemasaran beras lokal, sebagai komoditas ekspor dan konsumsi produk lokal.
Lanjut Fattah, produk yang akan didistribusikan di toko tani lokal nantinya, mulai cokelat hingga kopi. Baik yang sudah dalam bentuk kemasan maupun yang belum. Hasil produk UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) juga turut dipasarkan di toko tani lokal ini. Bahkan, produk peternakan juga akan dijual, seperti telur ayam, daging beku dari Badan Usaha Logistik (Bulog).
“Penjualan produk di toko tani nantinya yang diutamakan produk pangan. Kemudian, untuk hasil pemasaran kami tidak mengambil keuntungan,” jelasnya.
Dengan adanya hal ini, dirinya berharap toko tani bisa segera terealisasi, sehingga para petani lokal yang ada di Kabupaten Berau bisa mendapatkan tempat untuk pemasarannya. “Karena memang sudah seharusnya Berau memiliki toko tani, karena itu sangat dibutuhkan bagi para petani,” tandasnya.(aky/arp)