TANJUNG REDEB – Gelaran bursa kerja yang digelar Dinas Ketenagakerjaan dan Trasmigrasi (Disnakertrans) Berau cukup menarik minat para pencari kerja di Berau. Lapangan pekerjaan dari sektor pertambangan pun menjadi incaran para pencari kerja.
Kepala Disnakertrans Berau, Masrani mengatakan, sektor pertambangan masih menjadi primadona bagi para pencari kerja di Bumi Batiwakkal- sebutan Kabupaten Berau. Sementara sektor perkebunan sawit tak ada yang melirik sama sekali.
"Kemungkinan karena perusahaan sawit mencari buruh kasar untuk memanen, jadi para pencari kerja kurang berminat," ujarnya kepada awak media belum lama ini.
Padahal jumlah kuota yang dibuka perusahaan kelapa sawit (PKS) sangat banyak, yaitu sekitar 500 pekerja. Jika sampai tiga kali perekrutan belum ada tenaga kerja lokal yang mendaftar, pihaknya akan memberikan kesempatan untuk mencari tenaga kerja dari luar.
“Padahal kegiatan bursa kerja itu salah satu cara kita agar para pencari kerja lokal bisa mengambil kesempatan untuk memilih pekerjaan, dan ternyata memang tambang lah yang masih banyak peminat,” terangnya.
Disebutkannya, ada beberapa perusahaan yang berpartisipasi pada bursa kerja tersebut. Yakni sektor perkebunan kelapa sawit dan perusahaan tambang. Hanya saja, ia mengakui pihaknya belum bisa membeberkan jumlah pelamar pada kegiatan tersebut sebab belum direkap.
"Memang ada satu perusahaan tambang yang menjadi primadona, karena membuka lowongan magang untuk operator dan mekanik alat berat," jelasnya.
Evaluasi akan terus dilakukan pihaknya, agar pelaksanaan bursa kerja selanjutnya bisa berjalan lancar dan pencari kerja bisa mendapatkan wadah sehingga bisa memilih sesuai dengan ilmu yang dimiliki masing-masing.
Dalam prosesnya, Masrani mengungkapkan pihaknga juga akan tetap memonitoring manajemen perusahaan untuk melihat Kartu Tanda Penduduk (KTP) pelamar. Tujuannya agar bisa memprioritaskan para tenaga kerja lokal.
"Persyaratan tetap dari perusahaan. Tapi harus berkoordinasi juga dengan kami. Karena mau bagaimanapun syarat rekrutmen itu ada acuan dari Kementerian Ketenagakerjaan. Sepanjang mereka sesuai dengan ketentuan silakan saja," ucapnya.
Bursa kerja, menurutnya akan dijadikan sebagai kegiatan rutin. Bahkan, diusulkan dilakukan dua kali dalam setahun. Pihaknya berencana berkoordinasi dengan camat dan kepala kampung di daerah sekitar perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja.
"Kami juga akan sebar luaskan kegiatan job fair dua pekan sebelum acara berlangsung agar lebih banyak pencari kerja yang mengetahui kegiatan tersebut," paparnya.
Pihaknya juga akan mengajak sektor lain seperti, perhotelan atau perbankan yang membutuhkan tenaga kerja.
Masrani juga mengimbau kepada para perusahaan untuk transparansi dalam perekrutan tenaga kerja sesuai kebijakan yang berlaku. "Karena antusias pencari kerja pada job fair kemarin cukup banyak tapi belum merata. Kebutuhan perusahaan untuk mencari tenaga kerja itu masih banyak. Terutama sektor tambang, ada terus permintaan karyawan," tandasnya. (aky/arp)