TANJUNG REDEB – Bupati Berau Sri Juniarsih, secara simbolis meresmikan pengoperasian sistem interkoneksi listrik Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Kaltimtara), jaringan transmisi saluran udara tegangan tinggi (SUTT) berkapasitas 150 kilovolt (kV) Tanjung Redeb-Tanjung Selor, kemarin (16/8).
Atas terealisasinya pengoperasian listrik interkoneksi tersebut, Sri Juniarsih secara khusus berpesan kepada PT PLN UP3 Berau, untuk terus memacu pemasangan jaringan listrik di kampung-kampung yang masih belum teraliri listrik. Ia juga berharap semangat ini akan terus dijaga oleh PT PLN UP3 Berau, selaku perusahaan pelat merah yang membidangi urusan kelistrikan, termasuk di Kabupaten Berau.
"Sehingga ke depan semua kampung di Kabupaten Berau akan terang-benderang," ujar Juniarsih.
Menurutnya, satu lagi langkah positif berhasil diraih dalam upaya pemenuhan sistem kelistrikan yang semakin andal, dengan terkoneksinya dua listrik dari ibu kota kabupaten, yaitu Tanjung Redeb dan Tanjung Selor. Melalui sistem interkoneksi ini pula, sistem Tanjung Selor dapat mengirim daya hingga 7 megawatt (MW) ke sistem Tanjung Redeb.
"Dengan demikian, sistem kelistrikan kita akan semakin prima. Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada segenap jajaran PT PLN UIW Kaltim dan Kaltara dan PT PLN UP3 Berau," bebernya.
Dalam hal ini, Pemkab Berau tentu saja akan mendorong peningkatan perekonomian sekaligus menggelorakan iklim investasi positif di dua kabupaten. Untuk itu, Sri Juniarsih sangat menyambut baik inisiatif sistem interkoneksi dari PLN ini. Apalagi, dalam implementasinya nanti, sistem ini juga sangat sesuai dengan program pemerintah dalam upaya meningkatkan bauran energi bersih dan menjadikan Indonesia lebih hijau, melalui pengurangan penggunaan bahan bakar fosil.
"Listrik sesungguhnya memiliki peranan yang sangat penting dalam menggerakkan setiap aktivitas manusia, terutama dari sisi perekonomian," terangnya.
Kendati itu, Pemkab Berau berkomitmen untuk terus mendorong percepatan pembangkit listrik di seluruh kampung yang masih belum memiliki jaringan listrik memadai. Pihaknya bersama PLN pun terus berupaya selangkah demi selangkah memberikan aksi nyata, untuk memenuhi kebutuhan listrik bagi seluruh masyarakat di berbagai penjuru. Sebagaimana misi Pemkab Berau, yaitu sarana dan prasarana publik yang berkualitas, adil, dan berwawasan lingkungan.
"Di mana, misi ini akan ditunjang dengan program kerja prioritas berupa program peningkatan fasilitas listrik di seluruh kampung," jelasnya.
Di samping itu, Pemkab Berau juga terus berupaya mewujudkan pengadaan 1.000 titik WiFi gratis hingga tingkat desa. Tentu saja, WiFi akan menjadi sia-sia jika tanpa adanya aliran listrik. Sehingga besar harapan Sri Juniarsih, dengan sistem interkoneksi Kaltim dan Kaltara ini, akan dapat mempercepat proses pembangunan Kabupaten Berau dan Kabupaten Bulungan, sekaligus memberikan manfaat bagi masyarakat.
"Khususnya kegiatan perekonomian mandiri, dalam rangka mewujudkan daerah yang maju dan sejahtera," tuturnya.
Kemudian, dia mengajak kepada semuanya, untuk jaga dan pelihara jaringan listrik yang sudah dibangun PLN ini dengan sebaik-baiknya, dan yang tidak kalah pentingnya juga mengingatkan kepada masyarakat, agar menggunakan listrik dengan bijak dan penuh kehati-hatian. Jangan berlebih-lebihan, apalagi demi keselamatan.
"Mari sama-sama kita rawat fasilitas ini dengan baik, agar fungsinya tetap terjaga dan dapat memberikan manfaat untuk waktu yang lama," tutupnya. (mar/adv/udi)
