Petani Karet di Berau Minta Dukungan Pemerintah

- Senin, 22 Agustus 2022 | 08:47 WIB
PETANI KARET: Mayoritas masyarakat di Kampung Long Beliu berkerja sebagai petani karet.
PETANI KARET: Mayoritas masyarakat di Kampung Long Beliu berkerja sebagai petani karet.

KELAY – Kampung Long Beliu, Kecamatan Kelay merupakan salah satu kampung dengan mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai petani karet. Namun, sampai saat ini masyarakat mengeluhkan tidak adanya perhatian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau untuk memberikan bantuan kepada mereka.

Kepala Kampung Long Beliu, Banyamin menuturkan, sebagian besar masyarakatnya mengandalkan perkebunan karet untuk kehidupan sehari-hari. Sehingga Pemkab Berau diminta untuk lebih memperhatikan nasib petani karet yang ada di kampung tersebut.

“Kebetulan dulu ada perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan karet. Sehingga kami juga merasa bahwa jika kami lebih cenderung ke komoditas karet kita akan lebih berhasil,” jelasnya kepada awak media Minggu (21/8).

Benyamin menyebut, sekitar 90 persen masyarakatnya bekerja sebagai petani karet. Permasalahan yang dialami para petani karet adalah mencari pangsa pasar. Pasalnya, selama ini belum ada pemasaran di tingkat kampung.

"Jadi kami memasarkan keluar yakni Kampung Sido Bangen. Jadi semacam kerja sama dari pengurus. Lalu, yang mengurus secara mandiri terkait pemasaran ada dikampung,” bebernya.

Menurutnya untuk menampung hasil karet masyarakat itu, dengan cara dikumpulkan dari pengurus kampung yang kemudian dibawa keluar kampung atau pembeli dari luar yang langsung mengambil sendiri di Kampung Long Beliu.

"Campur tangan pemerintah dalam memperhatikan petani karet sangat perlu. Tujuannya agar kesejahteraan petani karet dapat lebih terjamin,” imbuhnya.

Dirinya berharap, Pemkab Berau dapat memperhatikan petani karet Kampung Long Beliu. Selain itu, fasilitas untuk mendorong kenaikan produksi karet juga sangat diperlukan.

“Harapan kami Pemkab Berau dapat memfasilitasi. Salah satunya bagaimana mengolah karet itu sendiri, sehingga umur dari karet bisa panjang. Lalu, dengan pemasaran hasil karet di kampung kami agar Pemkab Berau maupun Dinas Perkebunan memberikan solusi,” tandasnya.

Sementara saat dikonfirmasi secara terpisah melalui via WhatsApp, Kepala Dinas Perkebunan (Dishun) Berau, Lita Handini mengaku bahwa pihaknya selalu memberikan dukungan terhadap para petani perkebunan. Salah satunya pembinaan kelompok.

“Ataupun bantuan stimulant sarana produksi dalam rangka upaya peningkatan produksi,” katanya.

Untuk bantuan sendiri menurutnya Pemkab Berau pada 2013 lalu sudah memberikan bantaun berupa bantuan bibit karet. Untuk pembianan sendiri diakuinya pihaknya melakukan secara bergilir diagendakan termasuk ke Kampung Long Beliu.

“Mengingat bahwa saat keterbatasan tenaga karena Dinas Perkebunan tidak memiliki petugas lapangan maka tidak bisa rutin melakukan kontrol,” jelasnya.

“Kami juga selalu berharap para petani bisa aktif berkomunikasi dengan Dinas Perkebunan terkait hal-hal yang dibutuhkan karena kita akan membantu memfasilitasi kebutuhan para petani,” tandasnya. (aky/arp)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

PKL Tunggu Renovasi Zonasi Lapak Pasar Pandansari

Sabtu, 20 April 2024 | 11:30 WIB

Kapolres PPU dan KPUD Bahas Persiapan Pilkada 2024

Sabtu, 20 April 2024 | 09:46 WIB

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB

Jatah Perbaikan Jalan Belum Jelas

Jumat, 19 April 2024 | 12:30 WIB
X