Masih Banyak Lahan 'Tidur'

- Rabu, 24 Agustus 2022 | 14:28 WIB
ADA POTENSI: Distanak Berau meyakini Berau mampu memproduksi padi lebih banyak lagi dan mampu secara mandiri memenuhi kebutuhan masyarakat Berau.
ADA POTENSI: Distanak Berau meyakini Berau mampu memproduksi padi lebih banyak lagi dan mampu secara mandiri memenuhi kebutuhan masyarakat Berau.

TANJUNG REDEB – Besarnya potensi sumber daya alam (SDA) di Berau, khususnya sektor padi diyakini Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Berau, Junaidi membuat Berau menjadi lumbung padi di Kalimantan Timur.

Menurut Junaidi, Berau kaya akan SDA, seperti di Kampung Buyung-Buyung, dan daerah lainnya, yang bisa menghasilkan padi. Hal itu bukan hal yang mustahil untuk diwujudkan, karena masih banyaknya lahan tidur yang dapat dimanfaatkan untuk pertanian.

“Pasti pembenahan perlahan-lahan juga untuk mewujudkannya,” ujarnya.

Saat ini Berau masih mendatangkan beras dari Pulau Jawa dan Sulawesi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Padahal jika lahan-lahan yang ada dimanfaatkan, maka dinilainya akan cukup untuk memenuhi kebutuhan beras.

“Ini perlahan ya berjalannya. Konsep kita, Berau jadi sentra padi,” ungkapnya.

Memang ada kendala yang ditemui dalam persoalan ini. Seperti regenerasi para pemuda, yang lebih banyak memanfaatkan peluang bekerja di perusahaan pertambangan. Namun Junaidi yakin, bahwa perlahan para pemuda akan sadar mengenai ketahanan pangan.

Dijelaskan mantan Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Berau tersebut, kendati saat ini Berau masih impor dari Sulawesi dan Jawa untuk memenuhi kebutuhan beras, tahun 2019 lalu produksi padi sawah di Berau mencapai 10.768,14 ton dengan luas tanam mencapai 3.476,9 hektare. Sedangkan pada 2020, mencapai 11.518,902 ton dengan luas lahan 3.774,3 hektare.

“Untuk padi sawah memang ada peningkatan yang cukup bagus. Tahun 2022 ini kami belum melakukan pendataan,” katanya.

Selain padi sawah, di Berau juga terdapat padi gunung. Pada 2019, lahan yang digunakan untuk padi gunung sendiri mencapai 6.260 hektare, dengan hasil panen mencapai 27.407,16 ton, sedangkan pada 2020 hasil panen menurun hanya 19.400,16 ton.

Untuk Berau ada beberapa kampung penghasil beras, seperti Kecamatan Tabalar di Kampung Semurut dan Buyung-Buyung. Untuk Kecamatan Gunung Tabur berada di Kampung Tasuk, Merancang Ulu dan Ilir. Sedangkan di Kecamatan Sambaliung terdapat di Kampung  Bebanir Bangun, Tanjung Perangat dan Gurimbang.

“Selain itu di Kecamatan Teluk Bayur, yakni Labanan Jaya dan Tumbit Melayu. Kalau untuk padi ladang, banyak di daerah Kelay,” sebutnya.

Untuk komoditi padi Berau termasuk strategis sehingga sulit untuk meninggalkan menanam padi ini. Untuk menjadi sentra padi, dengan langkah-langkah yang dilakukan, kemungkinan bisa mendekati. Dinas Pertanian juga berusaha menggandeng bantuan dari kementerian.

“Mudah-mudahan arahnya kesitu. Berau juga dibantu padi ladang, yang satu kali panen dalam satu tahun,” ucapnya.

Sedangkan untuk komoditi jagung Berau malah melakukan ekspor ke luar daerah, seperti Samarinda, Balikpapan, hingga ke Kalsel, yang pada  2020 lalu hasil panennya mencapai 52.428 ton.  Dan untuk tahun 2021, pihaknya masih menyusun data. (hmd/arp)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Safari Ramadan Kukar, Serahkan Manfaat JKM

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:29 WIB
X