Pengembangan RSUD Mendesak

- Sabtu, 27 Agustus 2022 | 08:30 WIB
BUTUH TAMBAHAN RUANGAN: Salah satu pasien anak yang harus dirawat di lorong depan ruang Anggrek, kemarin.
BUTUH TAMBAHAN RUANGAN: Salah satu pasien anak yang harus dirawat di lorong depan ruang Anggrek, kemarin.

TANJUNG REDEB – Pengembangan gedung dan fasilitas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Rivai memang mendesak. Sebab hampir setiap ada ‘musim’ penyakit, ruang-ruang perawatan RSUD terisi penuh. Bahkan sampai harus menambah tempat tidur di lorong-lorong ruangan untuk menampung pasien.

Kondisi itu kembali terlihat kemarin (26/8). Saat banyak pasien anak yang terpaksa dirawat di lorong ruangan rumah sakit. Rata-rata menderita demam berdarah dengue (DBD).

Humas RSUD dr Abdul Rivai Erva Anggriana mengatakan, kondisi di RSUD saat ini memang sedang banyak kunjungan, terutama pasien anak-anak. “Yang banyak memang kasus demam berdarah. Tapi juga ada yang menderita bronkopneumonia (infeksi pernapasan) dan tifus.

"Memang pasien-pasien ini membutuhkan long stay yang cukup panjang. Karena kondisi adik-adik ini memang harus diobservasi di rumah sakit, jadi harus dirawat," ujarnya kepada awak media, kemarin (26/8).

Dari data pihaknya, di bulan Agustus ini jumlah kasus DBD sebanyak 49 kasus. Meningkat dari sebelumnya pada Juli sebanyak 42 kasus dan Juni ada 36 kasus. Saat ini masih ada 10 pasien DBD yang dirawat di RSUD.

Sementara kasus tifus per Agustus juga melonjak tinggi. Yakni sebanyak 20 kasus. Lebih tinggi dari Juli 6 kasus dan Juni 8 kasus. Namun saat ini yang dirawat sisa 7 pasien. Sementara, tingkat kasus bronkopneumonia juga tinggi per Agustus. Yakni sebanyak ada 43 kasus. Di banding Juli hanya 15 kasus dan Juni 5 kasus. Bahkan saat ini yang dirawat masih ada 20 pasien.

“Kondisi ini sudah berlangsung beberapa minggu. Kapasitas setiap kebutuhan ruangan memang berbeda-beda. Untuk dewasa, penyakit DBD saat ini masih dalam keadaan normal. Masih ada ruangan yang bisa kita gunakan. Tapi untuk ruangan anak ini memang sangat minim sekali," jelasnya.

Kondisi tersebut pun diharapkannya tidak berlangsung lama. Karena pihaknya pun turut prihatin ketika pasien-pasien harus dirawat di lorong terlalu lama.

"Penambahan ruangan, mungkin secepatnya harus kita lakukan. Hanya saja kami sebagai user, jadi nanti pihak berwenang yang menjawabnya," jelasnya.

Diakui Erva, kondisi tersebut sejatinya sudah sejak lama disampaikan pihaknya. Direktur RSUD dr Abdul Rivai pun, sudah mengajukan usulan pengembangan RSUD dalam Musrenbang Provinsi Kaltim, beberapa waktu lalu.

“Sebenarnya kondisi kekurangan ruangan ada masa-masa tertentu saja. Seperti saat ini, DBD sedang membludak. Otomatis pasien pun membludak," ucapnya.

“Makanya harapan kami Pemda juga bisa secepatnya memberikan kesempatan agar bisa menambah ruangan di RSUD," sambungnya.

Sebelumnya, Erva sudah pernah menjelaskan, bahwa usulan pengembangan rumah sakit sudah disampaikan Direktur RSUD dr Abdul Rivai Jusram, ketika mengikuti Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat Provinsi Kaltim, beberapa bulan lalu.

Rencana pengembangan tersebut dianggap mendesak. Sebab RSUD dr Abdul Rivai yang dibangun sejak puluhan tahun lalu, sudah tidak representatif dengan makin bertumbuhnya jumlah penduduk di Bumi Batiwakkal. Karena, lanjut Erva, rumah sakit kerap kesulitan menampung pasien di ruang-ruang perawatan, yang berujung keluhan masyarakat akan pelayanan.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB

Jatah Perbaikan Jalan Belum Jelas

Jumat, 19 April 2024 | 12:30 WIB

Manajemen Mal Dianggap Abaikan Keselamatan

Jumat, 19 April 2024 | 08:25 WIB

Korban Diseruduk Mobil Meninggal Dunia

Jumat, 19 April 2024 | 08:24 WIB

Mulai Sesak..!! 60 Ribu Pendatang Serbu Balikpapan

Jumat, 19 April 2024 | 08:19 WIB
X