Gapensi Minta Pemkab Turun Tangan

- Rabu, 31 Agustus 2022 | 02:19 WIB
JADI SOROTAN: Salah satu kapal penambang pasir saat beraktivitas di sungai.
JADI SOROTAN: Salah satu kapal penambang pasir saat beraktivitas di sungai.

GUNUNG TABUR – Kenaikan harga pasir turut disoroti Ketua Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Berau, Imam Sururi.

Dirinya menjelaskan, untuk mengendalikan harga pasir yang saat ini, harus ada campur tangan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau. Melalui bupati atau wakil bupati, harus menyurati asosiasi maupun para pengusaha pasir yang ada di Berau. “Sehingga bisa duduk bersama dan mencari solusi terbaiknya seperti apa,” ujarnya kepada Berau Post, ditemui di Kampung Samburakat, Selasa (30/8).

Menurut Imam, jika memang harus terjadi kenaikan harga pasir, harus diperkuat dengan alasan kenaikannya. “Harus jelas juga apa yang menyebabkan pasir naik, sehingga nanti teman-teman kontraktor bisa mengajukan eskalasi harga,” katanya. “Tetapi jika pasir kosong dan semua penambang pada tutup, itu juga menjadi permasalahan,” sambungnya.

Eskalasi dijelaskannya, adalah pengajuan perubahan harga dari yang semula diajukan sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB) kegiatan konstruksi yang akan dilaksanakan. “Contohnya, semula di RAB tertulis Rp 200 ribu, itu bisa dinaikan karena ada keputusan pemerintah menaikkan harga BBM. Rencananya memang ada eskalasi secara nasional, tapi itu menunggu keputusan dari pusat,” imbuhnya.

Imam sendiri memiliki kekhawatiran. Khawatir jika persoalan pasir ini, sampai berujung pada kelangkaan pasir seperti yang terjadi beberapa tahun lalu. Yang membuat kegiatan pembangunan terhambat. “Jangan sampai nanti stoknya kosong, selain mengganggu jalannya peningkatan infraskruktur, hal itu juga bisa menganggu masyarakat yang sedang membangun rumah atau lainnya,” jelasnya.

Dengan begitu, dirinya berharap Pemkab Berau segera bersikap untuk mengatasi permasalahan ini. “Sekali lagi saya meminta Pemkab Berau bisa memanggil para pihak terkait dan para kontraktor untuk bisa membahas permasalahan ini,” jelasnya.

Sebelumnya terkait permasalahan pasir. Munculnya edaran dari Koperasi Maju Bersama Berau mengenai kenaikan harga pasir, mendapat respons wakil bupati Berau Gamalis.

Gamalis mengaku akan memanggil pihak koperasi untuk duduk bersama, mempertanyakan kenaikan harga pasir tersebut. Sebab kenaikan harga pasir, diakuinya, sudah menjadi keluhan masyarakat. “Saya baru mendapat informasi dari masyarakat, terkait kenaikan tersebut. Dan sampai saat ini belum ada informasi dari pihak asosiasi atapun pengusaha, apa penyebab kenaikan harga pasir itu,” ujarnya.

“Tentunya akan kita panggil dan diskusi apa permasalahan sehingga harga pasir mengalami kenaikan, karena memang pasir juga menjadi salah satu kebutuhan dasar dalam melakukan pembangunan,” sambungnya.

Saat duduk bersama nantinya, para pengusaha pasir akan diminati keterangan mengapa pasir harus mengalami kenaikan harga. “Tentu saat kita duduk bersama akan ada jalan keluarnya. Pasti para pengusaha pasir juga akan memberikan alasan mengapa harganya harus naik,” jelasnya. (aky/udi)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Di Berau, Pakaian Adat Bakal Diwajibkan di Sekolah

Sabtu, 20 April 2024 | 17:45 WIB

Wartawan Senior Kubar Berpulang

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

“Kado” untuk Gubernur dan Wagub Mendatang

Sabtu, 20 April 2024 | 14:45 WIB

PKL Tunggu Renovasi Zonasi Lapak Pasar Pandansari

Sabtu, 20 April 2024 | 11:30 WIB

Kapolres PPU dan KPUD Bahas Persiapan Pilkada 2024

Sabtu, 20 April 2024 | 09:46 WIB
X