Wujudkan Kemandirian di Era 4.0’

- Kamis, 8 September 2022 | 13:41 WIB
KULIAH UMUM: Ketua DPRD Kaltim Makmur HAPK, saat mengisi kuliah umum di STIT Muhammadiyah Tanjung Redeb, Selasa (6/9) malam.
KULIAH UMUM: Ketua DPRD Kaltim Makmur HAPK, saat mengisi kuliah umum di STIT Muhammadiyah Tanjung Redeb, Selasa (6/9) malam.

TANJUNG REDEB - Ketua DPRD Kaltim Makmur HAPK mengisi Kuliah Umum di STIT Muhammadiyah Tanjung Redeb Tahun Akademik 2022/2023, Selasa (7/9) malam.

Merekonstruksi Pertahanan Negara melalui Bela Negara Pemuda/Mahasiswa di Era Digital dan mewujudkan kemandirian lulusan perguruan tinggi di era revolusi industri 4.0’ menjadi point kuliah umum yang disampaikan Makmur.

Dijelaskan Makmur, pertahanan negara merupakan segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan, keutuhan, serta keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan yang akan mengganggu keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia.

Perkembangan lingkungan strategis pada tatanan global, regional serta nasional semakin dinamis dan kompleks, sehingga memunculkan berbagai ancaman dan peluang bagi kepentingan Indonesia.

“Dalam aksi bela negara tersebut, terkhusus elemen pendidikan berasal dari kalangan akademik seperti sekolah, perguruan tinggi, dan lembaga penelitian,” ujarnya.

Adapun manfaat bela negara disebut Makmur, yakni membentuk sikap disiplin mahasiswa terkait waktu, aktivitas, dan pengaturan kegiatan lain. Kemudian membentuk jiwa kebersamaan dan solidaritas antarsesama rekan seperjuangan. Juga membentuk mental dan fisik mahasiswa yang tangguh.

Selain itu juga, menanamkan rasa kecintaan mahasiswa pada bangsa dan patriotisme sesuai dengan kemampuan diri. Serta melatih jiwa leadership mahasiswa dalam memimpin diri sendiri maupun kelompok. Membentuk mahasiswa dengan iman dan takwa pada agama yang dianut oleh individu. Dan membentuk mahasiswa yang berbakti pada orang tua, bangsa, agama. Melatih mahasiswa yang kecepatan, ketangkasan, ketepatan individu dalam melaksanakan kegiatan.

“Dalam perguruan tinggi, khusus mahasiswa sebagai agent of control dan agent of change diharapkan mampu menjadi pengawas dan penyeimbang dari berbagai ketidakadilan yang terjadi, karena posisi mahasiswa saat ini merupakan suatu cerminan bagi masyarakat untuk dapat menjaga nilai-nilai kebaikan negara,” bebernya.

Lanjut disebutnya, ada 8 pilar dalam membangun bangsa yang harus dipahami, yakni emansipasi pikiran, penyeimbang Top-Down dan Bottom Up, membingkai hutan dan membiarkan tumbuh sendiri, menuju derasnya ungal dengan bebatuan, persemaian artistic dan intelektual, bergabung dengan dunia luar, kebebasan dan keadlian, dan pilar terakhir dari medali emas olimpiade menuju hadiah nobel ini merupakan apa yang akan terjadi.

“Masa depan bangsa dengan ditopang program-program diantaranya meningkatkan taraf pendidikan komponen pelatihan. Meningkatkan inovasi mandiri. Menciptakan sistem yang terkordinasi untuk inovasi teknologi. Dan mengembangkan pembangunan perkotaan dan pedesaan,” bebernya.

Di samping itu, berbicara tentang kemandirian lulusan perguruan tinggi di era revolusi industri 4.0’ dijelaskan Makmur, saat ini ketimpangan lapangan pekerjaan dengan jumlah lulusan perguruan tinggi semakin menganga. Lapangan pekerjaan yang tersedia setiap tahunnya hanya 300-400 ribu, sedangkan jumlah lulusan perguruan tinggi di Indonesia sekitar 1,2 juta.

Dalam rentang waktu yang sama dunia mengalami transformasi besar, termasuk dunia pendidikan tinggi. Transformasi berdampak pada serapan lulusan ke dunia kerja, usaha dan industri. Jumlah lulusan yang dihasilkan lebih banyak dibandingkan ketersediaan lapangan pekerjaan.

“Karena itu, perguruan tinggi dituntut tidak hanya bisa menghasilkan lulusan yang bergantung pada lapangan kerja. Namun perguruan tinggi wajib mencetak lulusan yang bisa mandiri dan membuka lapangan kerja lapangan kerja baru,” tuturnya.

Makmur menilai, ada beragam faktor yang menyebabkan berkurangnya atau terbatasnya lapangan kerja. Salah satunya, disrupsi teknologi. Disrupsi teknologi telah membuat banyak lapangan kerja yang hilang, tetapi di sisi lain, juga membuka peluang lapangan kerja yang baru di masa depan.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X