Tanpa Dukungan Pemerintah, Harumkan Nama Daerah

- Jumat, 9 September 2022 | 14:40 WIB
MINIM DUKUNGAN: Mirabel memamerkan jejeran piala yang diraihnya dari berbagai ajang modeling sejak tahun 2016.
MINIM DUKUNGAN: Mirabel memamerkan jejeran piala yang diraihnya dari berbagai ajang modeling sejak tahun 2016.

Persoalan biaya sempat membuat Mirabel Azzahwa Effendy mengurungkan niatnya untuk berangkat ke Bali. Proposal yang diajukannya ke Pemkab Berau melalui organisasi perangkat daerah (OPD) guna mengikuti event Batik Fiesta Vaganza, ditolak. Dirinya pun putus asa, keninginannya untuk menjajal bakatnya di event nasional, harus dipendam karena minimnya pendanaan.

MAULID HIDAYAT, Tanjung Redeb

Keterbatasan dana membuat orangtua Mirabel, Elis Darlia dan Rustam Effendy, hendak membatalkan keberangkatan anaknya ke Bali. Karena semua proposal yang disebarkan, tak satupun yang tembus. Bahkan ia mengaku sudah pernah datang ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, untuk meminta dukungan bagi anaknya, namun hasilnya tetap nihil.

Walau sudah ingin menyerah, Elis tetap berusaha. Karena tak ingin melihat anaknya kecewa, karena tak bisa mengikuti event modeling tingkat nasional, yang sudah lama didambakannya. Perjuangannya pun tak sia-sia. Putri kesayangan akhirnya membuktikan, dengan meraih juara umum pada event yang digelar di Pulau Dewata tersebut.

Elis yang tinggal di Gang Sopoyono, Jalan APT Pranoto, Tanjung Redeb, menceritakan perjuangan anaknya hingga berhasil meraih juara umum di Bali. Sudah puluhan pintu dinas-dinas ia ketuk, untuk menyerahkan proposal. Tapi tidak membuahkan hasil. “Kata mereka (dinas-dinas, red) memang tidak ada anggaran lagi,” ucapnya saat berbincang dengan Berau Post kemarin (8/9).

Elis yang mengenakan jilbab hitam dan baju ungu saat berbincang dengan Berau Post, turut didampingi Mirabel yang tampak anggun menggunakan rok panjang dan baju berwarna hitam. Dia pun melanjutkan ceritanya, terkait awal mula anaknya terjun ke dunia model.

Semua berawal saat Mirabel masih berumur 4 tahun di tahun 2013. Anaknya sangat berminat dan percaya diri untuk mengikuti berbagai ajang fashion show, walau belum berhasil menjadi juara. Namun pengalaman berharga yang didapatkan anaknya.

Mirabel yang belajar modeling secara otodidak, akhirnya bisa membuktikan kualitasnya. Usahanya pun tak sia-sia. Pada tahun 2016, dia berhasil meraih juara harapan dua. Prestasi itu terus memacu Mirabel untuk tampil lebih baik. Hampir setiap event yang dia ikuti, selalu meraih juara. Bahkan perlahan, meja untuk menyimpan piala yang didapat berukuran ukuran 150 x 30 sentimeter, kini sudah penuh dengan berbagai macam piala.

Setahun berselang, yakni pada 2017, Mirabel mencoba peruntungan dengan mengikuti lomba di Samarinda. Doa dan usahanya pun dijawab Yang Kuasa. Dia berhasil meraih juara umum dan the best favorit model. Berlanjut di tahun 2019, ia terus mengumpulkan satu per satu piala maupun piagam dari event modeling.

“Belajarnya otodidak, karena di Berau memang susah untuk sekolah modeling,” ujar Elis.

Saat wabah pandemi Covid-19 masuk di Indonesia pada 2020 lalu, semua kegiatan modeling ditiadakan. Baru pada 2021, saat Covid-19 mulai mereda, Mirabel diundang untuk tampil di Jakarta. Saat itu, Mirabel kembali berhasil mengharumkan nama Bumi Batiwakkal – sebutan untuk Berau – dengan meraih juara umum dan terpilih menjadi Prince and Princess pada event yang digelar di ibu kota. Bahkan Mirabel mendapatkan tiket mengikuti event model di Singapura. Tetapi harus hangus karena keterbatasan biaya. Impiannya untuk mengharumkan nama Berau di kancah internasional pun harus pupus.

Tahun ini, anak bungsu dari dua bersaudara yang lahir di Tanjung Redeb, 25 Juli 2009 itu, kembali mendapat undangan untuk tampil di pagelaran Batik Fiesta Vaganza di Bali. Namun, tabungan orangtuanya hanya bekisar Rp 3 juta. Tak cukup untuk membiayai keberangkatan anaknya ke Bali.

Usaha mendapatkan dukungan dana pun dicoba. Dengan menyebar proposal ke beberapa instansi pemerintah di Bumi Batiwakkal. Namun satu per satu instansi yang diberikan proposal, membalas dengan permohonan maaf.

Tak membuahkan hasil dari banyak proposal yang disebar, usaha terakhir pun dicoba. Dengan mendatangi Ketua DPRD Berau Madri Pani di rumah dinasnya. Setelah menceritakan berbagai upaya yang sudah dilakukan, hanya untuk mewujudkan keinginan anaknya mengikuti event nasional di Bali, Elis akhirnya bisa tersenyum lega. Selain mendapat motivasi untuk terus mengasah kemampuannya, Madri, ujar Elis, juga merogoh koceknya untuk membantu kekurangan dana yang dibutuhkan Mirabel.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB

Jatah Perbaikan Jalan Belum Jelas

Jumat, 19 April 2024 | 12:30 WIB

Manajemen Mal Dianggap Abaikan Keselamatan

Jumat, 19 April 2024 | 08:25 WIB

Korban Diseruduk Mobil Meninggal Dunia

Jumat, 19 April 2024 | 08:24 WIB

Mulai Sesak..!! 60 Ribu Pendatang Serbu Balikpapan

Jumat, 19 April 2024 | 08:19 WIB
X