GUNUNG TABUR – Camat Gunung Tabur, Mardiatul Idalisah bersama lurah Gunung Tabur, berencana menata kembali pelaku UMKM di Tepian Gunung Tabur. Tujuannya agar lebih rapi dan tertata, supaya menarik minat wisatawan berkunjung ke Gunung Tabur.
Ia mengatakan, penataan ini supaya tidak terlihat kumuh. Peran pihak ketiga juga diharapkan dapat membantu para pelaku UMKM. Dengan memberikan sarana berupa lapak yang lebih bagus, dibandingkan pelaku UMKM menggunakan tenda atau rombong.
“Menarik wisatawan tentu harus menampilkan yang unik. Wadah yang bersih dan nyaman,” katanya.
Dengan tertata rapi, ia yakin UMKM di Tepian Gunung Tabur akan menarik wisatawan berkunjung dan menikmati keindahan Tanjung Redeb, serta Sungai Segah dari sudut pandang yang berbeda. Terlebih, di Gunung Tabur ada Museum Batiwakkal, dengan berbagai sejarah tersimpan rapi di dalamnya.
“Tentu, kita akan jadikan Gunung Tabur, sebagai kecamatan penuh sejarah,” ujarnya.
Lebih lanjut, penataan yang baik dan rapi, akan membuat nyaman wisatawan. Berbagai macam hidangan kuliner khas Berau juga akan disiapkan, di mana saat ini menurutnya, untuk mencari makanan khas Berau sudah sangat sulit.
“Pasar Barambang juga akan diadakan, penarikan wisatawan ini merupakan konsep yang sudah ditata dengan baik,” tuturnya.
Mantan Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Berau ini menambahkan, ke depan akan ada pelatihan Bahasa Inggris bagi para pelaku UMKM, agar tidak canggung saat berhadapan dengan turis asing.
“Gunung Tabur, punya banyak tempat sejarah, destinasi wisata juga banyak di sini,” tegasnya.
Ia yakin, dengan konsep dan dukungan baik dari Pemkab maupun pihak ketiga, Gunung Tabur yang selama ini dianggap sebelah mata, bisa digaungkan ke dunia pariwisata lokal maupun mancanegara.
“Kita ada Kampung Pulau Besing, dengan ratusan bekantannya. Ada pengrajin batik di Maluang, ada spot pertanian di Tasuk, itu baru sebagian kecil,” pungkasnya. (hmd/arp)