Jadi Modal setelah Bebas

- Selasa, 13 September 2022 | 14:05 WIB
KERAJINAN TANGAN: Sejumlah kerajinan tangan yang dibuat para WBP Rutan Kelas IIB Tanjung Redeb mendapat apresiasi sejumlah pihak.
KERAJINAN TANGAN: Sejumlah kerajinan tangan yang dibuat para WBP Rutan Kelas IIB Tanjung Redeb mendapat apresiasi sejumlah pihak.

TANJUNG REDEB – Hasil kerajinan tangan yang dibuat Warga Binaan Pemasyarakat (WBP) Rutan Kelas IIB Tanjung Redeb mendapat respon positif dari sejumlah pihak. Di antaranya bekas alat pembakaran, mebel dan perabotan rumahan yang diubah menjadi barang bernilai.

Bahkan, barang-barang itu dilirik Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopreindag) Berau, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIMPI), Gerakan Organisasi Wanita (GOW), serta beberapa instansi lainnya.

“Barang-barang tersebut merupakan kreatifitas WBP yang mengelola drum bekas, bahkan drum rusak dan tidak layak dikelola bisa disulap menjadi barang cantik untuk penghias rumah dan memiliki nilai jual,” ujar Kepala Rutan Kelas IIB Tanjung Redeb, Puang Dirham, Senin (12/9).

Menurut Puang, selama menjalani masa tahanan, para WBP diberi pelatihan. Dengan tujuan setelah selesai menjalani masa hukuman, mereka bisa memiliki modal keterampilan.

“Jadi ada modal mereka untuk membuat usaha karena sudah dilatih pada saat masa tahananya,” katanya.

Ia menambahkan, keterampilan ini akan terus dilakukan, karena selain untuk belajar, para WBP juga memiliki kesibukan di dalam Rutan.

“Pastinya karya ini akan terus dibuat. Hal ini merupakan bagian dari tugas dan fungsi Rutan Tanjung Redeb sebagai Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan dalam menjaga dan membina WBP,” terangnya.

“Kegiatan yang dilakukan WBP Rutan Tanjung Redeb juga memiliki ruangan khusus yang mana dilaksanakan di Ruang Bengker (Bengkel Kerja), itu pusatnya para WBP saat mengasah jari-jemari mereka dalam membuat keratifitas sebaik mungkin,” sambungnya.

Kepala Diskoperindag Berau, Salim mengaku sangat takjub akan kerajinan tangan yang dibuat para WBP. Karena menurutnya hal tersebut adalah yang sangat bermanfaat. Di mana, nantinya selain untuk memberikan bekal pengetahuan, barang yang sudah dibuat juga bisa bermanfaat untuk masyarakat luas.

“Harga dari kerajinan ini sangat terjangkau, mulai dari Rp 10 ribu sudah bisa dibawa pulang” katanya.

“Semoga setelah selesai masa tahananya para WBP bisa mengaplikasikan apa yang sudah didapat dalam Rutan,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua GOW Berau, Maridah AB juga sangat mengapresiasi keterampilan WBP tersebut. “Saya kagum dengan hal ini (keterampilan WBP). Tidak ada di luar, rutan yang seperti ini. Hal seperti ini harus dipasarkan keluar karena sangat memiliki kwalitas dan bernilai jual,”, tandasnya. (aky/arp)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Safari Ramadan Kukar, Serahkan Manfaat JKM

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:29 WIB
X