PT Natura Pasific Nusantara Akui Telah Lapor ke DLHK

- Selasa, 13 September 2022 | 14:28 WIB
-
-

TANJUNG REDEB – Manajemen PT Natura Pasific Nusantara (NPN) mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Berau, terkait meluapnya Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) milik mereka. Hal inipun dibenarkan Kepala DLHK Berau, Mustakim.

Setelah mendapatkan laporan itu, Mustakim pun langsung menginstruksikan jajarannya melakukan verifikasi di lokasi yang dimaksud, didampingi Mill Manager PT Natura Pasific Nusantara beserta sejumlah stafnya. “Sudah ada laporan kami terima, makanya langsung kami ke lokasi,” ujarnya.

Dijelaskan Mustakim, PT NPN sebelumnya telah melaporkan ke DLHK sebagaimana laporan berita acara meluapnya kolam IPAL ke-3 nomor: 006/NPN-MILL/IX/2022 tanggal 9 September 2022 bahwa telah terjadi peristiwa meluapnya kolam IPAL nomor 3 disebabkan pipa Underflow yang menuju kolam IPAL nomor 4 tersumbat.

Berdasarkan hasil verifikasi lapangan, kejadian luapan air limbah terdapat pada Kolam IPAL nomor 3 dengan ukuran 20 meter x 15 meter dengan kedalaman 4 meter yang berfungsi sebagai kolam Mixing Pond. DLHK pun memantau langsung tindakan yang dilakukan PT NPN untuk menanggulangi meluapnya kolam 3, diantaranya melakukan tindakan penutupan pengaliran limbah kolam IPAL nomor 3, dan hanya melakukan pengaliran air limbah ke kolam IPAL nomor 11 dan kolam nomor 13 sebagai kolam Mixing Pond.

“Selain itu PT NPN yang berlokasi Kampung Punan Malinau, Long Ayan dan Tepian Buah, Kecamatan Segah ini telah melakukan upaya penanggulangan berupa membendung anak sungai yang menghubungkan antara kolam IPAL dengan Sungai Segah,” katanya.

Kemudian, PT Natura Pasific Nusantara telah membuat Rorak sementara dengan ukuran sekira 50 meter x 2 meter dengan kedalaman 2 meter pada lokasi kebun H4, dan melakukan pemompaan air limbah yang tertampung di bendungan anak sungai ke dalam rorak sementara untuk menghindari masuknya air limbah ke Sungai Segah.

Pihak DLHK juga menurunkan petugas laboratorium ini selanjutnya melakukan pengambilan sampel dan melakukan pengujian insitu untuk parameter pH. “Kami kirim ke lab di Samarinda, nanti kalau ada hasilnya, kita laporkan ke media,” bebernya.

Dilanjutkannya, DLHK telah melaksanakan verifikasi, investigasi dan memantau langsung aktivitas di lapangan dan masih akan terus mengevaluasi dampak serta tindakan penanganan, termasuk kegiatan pembuatan rorak tambahan yang terus berlangsung dan secara berkelanjutan, serta memantau terus komitmen perusahaan agar pemompaan ke rorak segera diselesaikan hingga kondisi dinyatakan aman. “Tinggal menunggu hasil lab. Pihak perusahaan juga sudah bertanggung jawab,” katanya.

Sementara itu, Corporate Social Responsibility PT NPN, Rizki Parlingungan yang dikonfirmasi Berau Post mengatakan, terkait musibah luapan kolam IPAL NPN, pada Kamis (8/9) pada malam hari, pihaknya langsung melaporkan ke DLHK dan bertemu dengan masyarakat. “Tim DLHK sudah mengambil sampel air dari beberapa titik yang terdampak untuk diperiksa di Lab Terakreditasi,” katanya.

Dilanjutkan Rizki, selain melakukan penanganan teknis dan komunikasi dengan warga setempat, perusahaan juga menunggu hasil uji laboratorium dari DLHK untuk mendapatkan fakta ilmiah mengenai seberapa besar dampak musibah ini terhadap lingkungan setempat.

Perusahaan akan terus melakukan pengecekan secara rutin agar kejadian ini tidak terulang kembali. Perusahaan telah melakukan komunikasi yang intensif kepada masyarakat desa yang terkena dampak dari hal tersebut. “Kami juga menunggu hasil lab. Kami bertanggung jawab,” pungkasnya. (*/hmd/sam)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X