Harga TBS Naik Rp 200

- Rabu, 14 September 2022 | 14:33 WIB
BERANGSUR MEMBAIK: Harga TBS sawit mengalami kenaikan Rp 200 pada 31 Agustus lalu.
BERANGSUR MEMBAIK: Harga TBS sawit mengalami kenaikan Rp 200 pada 31 Agustus lalu.

TANJUNG REDEB – Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit bergerak membaik per 31 Agustus lalu. Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Berau Lita Handini menjelaskan, harga TBS mengalami kenaikan Rp 200 di akhir Agustus lalu.

Lita mengatakan, kenaikan harga tersebut ditetapkan sebelum ditetapkannya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Jadi kenaikan harga TBS tersebut tidak berkaitan dengan kenaikan harga BBM. “Untuk penentuan harga selanjutnya akan ditentukan pada 15 September nanti. Penentuan harga itu per 15 hari,” katanya saat dikonfirmasi kemarin (13/9).

Kenaikan tersebut menurut Lita, dipengaruhi oleh harga jual TBS yang semakin membaik. Di samping hal itu, ada juga biaya produksi dan transportasi yang juga ikut naik. Hal itulah yang menyebabkan naiknya harga sawit.

“Tapi kita tidak bisa prediksi, apakah selanjutnya akan kembali naik atau malah turun. Karena ditentukan harga CPO,” ujarnya.

Lita menjelaskan, saat ini harga TBS untuk usia 3 tahun menyentuh harga Rp 1.711,58 per kilogram. Kemudian untuk usia 4 tahun mencapai 1.828,69. Usia 5 tahun yakni Rp 1.836,76, usia 6 tahun 1.855.81, usia 7 tahun Rp 1.866,52, untuk usia 8 tahun harganya Rp 1.880,89, usia 9 tahun yakni Rp 1.918,12 dan usia sawit di atas 10 tahun yakni 1.940,85 per kilogram. “Kita tentu berharap agar harga terus naik,” katanya.

Kenaikan harga TBS tersebut disyukuri petani. Seperti diungkapkan Ikhsan, salah satu pengepul TBS, yang mengakui harga jual mengalami kenaikan Rp 200. “Para petani sawit senang. Tapi di satu sisi juga mereka harus mengeluarkan uang lebih untuk kebutuhan lain, karena terjadi kenaikan harga BBM,” katanya.

Dikatakannya, petani tetap berharap agar harga tetap naik agar mengimbangi harga BBM jenis solar yang ikut naik. Menurutnya, harga BBM saat ini membuat sejumlah rekan pengepul cukup bingung untuk menentukan harga yang mereka beli dari para petani.

"Pengepul sawit bingung harga mau dikurangin, tapi banyak yang tidak kompak. Ada yang naik ada yang tidak. Padahal minyak mahal, susah juga dapatnya," pungkasnya. (hmd/udi)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Kerja Sama dengan SRC

Jumat, 29 Maret 2024 | 14:49 WIB

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB
X