TANJUNG REDEB – Hari Jadi ke-69 Kabupaten Berau dan Hari Jadi ke-212 Kota Tanjung Redeb turut dirangkai dengan lomba khas makanan puncak rasul dan ancur paddas, kemarin (16/9).
Bupati Berau Sri Juniarsih mengatakan, adanya kegiatan tersebut tak lain merupakan salah satu upaya daerah untuk menjaga dan melestarikan makanan khas Berau, yang sudah semestinya diketahui oleh para generasi muda maupun pendatang di daerah ini.
Sehingga besar harapannya juga, agar seluruh aspek yang menjadi ciri khas Kabupaten Berau, termasuk makanan puncak rasul dan ancur paddas ini dapat dikenal semakin luas. Untuk itu, promosi yang masif kiranya perlu dilakukan agar semakin menarik minat khalayak.
“Saya pun berharap, kuliner khas ini selanjutnya dapat terus dikembangkan sebagai salah satu jenis usaha yang memberikan keuntungan dan kesejahteraan bagi masyarakat,” ujarnya.
Kendati demikian, Ia berpesan kepada para peserta agar lebih kreatif dan inovatif dalam mengkreasikan penganan puncak rasul dan ancur paddas sesuai dengan kondisi kekinian, namun tidak meninggalkan kekhasan serta orisinalitasnya.
Di sinilah peran ibu-ibu diperlukan. Selain itu, Ia juga mendorong peran aktif dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata untuk memberdayakan masyarakat, dalam upaya mengembangkan kuliner khas ini agar jangan sampai punah tergerus zaman.
“Sehingganya kegiatan pelatihan maupun ajang-ajang kebudayaan yang di dalamnya disajikan puncak rasul dan ancur paddas, saya rasa juga bisa mulai dilakukan,” jelasnya.
“Artinya, kita jangan sampai hanya berhenti pada momentum perlombaan, namun penting juga untuk merumuskan strategi promosi agar kuliner ini tetap eksis di tengah gempuran inovasi makanan yang semakin beragam,” sambungnya.
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Berau memiliki komitmen kuat untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, melalui pengembangan usaha berbasis kearifan lokal, dengan menyediakan fasilitas pembinaan, pelatihan, serta kredit lunak kepada UMKM.
Mengingat, Kabupaten Berau merupakan daerah yang sangat diunggulkan dari segi pariwisata dengan keragaman seni dan budayanya, yang tentu saja turut mempengaruhi iklim industri kuliner daerah.
“Untuk itu, saya sangat berharap, kita semua dapat mempersiapkan langkah dan strategi dalam upaya mendorong industri kuliner khas daerah yang berkelanjutan, melalui peningkatan kualitas produk dan menjalin sinergi dengan pemerintah daerah, pelaku usaha, maupun pendukung usaha kuliner lainnya,” bebernya.
Tentu yang bertujuan untuk meningkatkan gairah perekonomian daerah, terutama di masa pemulihan pandemi seperti sekarang ini.
Kemudian, perlu diketahui, bahwasanya sesuai Roadmap Making Indonesia 4.0 yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi beberapa waktu lalu, salah satu yang menjadi fokus utama adalah sektor makanan dan minuman. Untuk itu, peluang ini harus mampu dioptimalkan Pemkab Berau.
“Kita kerahkan segala daya dan upaya yang kita miliki untuk memajukan dan mengharumkan nama Kota Sanggam tercinta,” tuturnya. (mar/arp)
