Ancam Biota Laut di Maratua

- Selasa, 20 September 2022 | 13:33 WIB
KAPAL BESAR: Kapal dengan nama lambung Flying Fish 518 menurukan jangkar di lokasi Turtle Traffic Pulau Maratua, Senin (19/9). Lokasi tersebut merupakan lokasi lalu lintas penyu.
KAPAL BESAR: Kapal dengan nama lambung Flying Fish 518 menurukan jangkar di lokasi Turtle Traffic Pulau Maratua, Senin (19/9). Lokasi tersebut merupakan lokasi lalu lintas penyu.

MARATUA - Bupati Berau, Sri Juniarsih meminta Pemerintah Kecamatan Maratua dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
(Disbudpar) Berau turun tangan, usai adanya kapal besar yang bersandar di Pulau Maratua dan mengancam terumbu karang.

Dijelaskan Sri Juniarsih, keberadaan kapal yang bersandar di Pulau Maratua bisa mengakibatkan biota laut rusak. “Tidak bisa dibiarkan jika seperti itu, dan saya akan segera memerintahkan aparatur kampung untuk melihat mengapa kapal besar tersebut menepi di Pulau Maratua,” singkatnya.

Kepala Disbudpar Berau, Ilyas Natsir mengaku sudah menugaskan anggotanya untuk melakukan pemantauan terhadap kapal yang bersandar di Pulau Maratua tersebut. Tetapi, sampai saat ini dirinya tidak mengetahu apa yang mengakibatkan kapal tersebut berlabuh.

“Saya sudah memerintahkan tim untuk mendatangi lokasi, dan kita menunggu laporan dari tim tersebut apa penyebab sehingga dia melemparkan jangkar itu,” jelasnya.

Setelah mengetahui penyebabnya, ia akan merumuskan langkah yang akan dilakukan terhadap pihak kapal. “Akan kami tindak tegas jika memang ada kesengajaan ataupun lainnya, yang jelas akan kita lihat dahulu seperti apa,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas II Tanjung Redeb, Hotman Siagian menyebut kapal yang menurunkan jangkar tersebut karena mengalami kerusakan mesin, sehingga menepi di depan Kampung Payung-Payung.

“Dari informasi yang saya terima kapal tersebut terjadi trouble engine,” jelasnya.

Dikatakannya, kapal tersebut bukan berasal dari Pelabuhan Tanjung Redeb. Melainkan dari Tanjung Selor, Kalimantan Utara yang dijadwalkan berlayar menuju Morowali, Sulawesi Selatan. “Itu mau berlayar ke pelabuhan Morowali,” katanya.

Pihaknya juga tengah memerintahkan Syahbandar Tanjung Redeb untuk ke lokasi kapal tersebut bersandar. “Kami sudah minta agar tim mengecek kapal tersebut,” tandasnya.

Diketahui pada Senin (19/9) pagi, masyarakat di Kecamatan Maratua dihebohkan dengan adanya kapal besar yang bernama Flying Fish 518 memasang jangkar di perairan Maratua, tepatnya di Turtle Traffic atau tempat lalu lintas penyu. (aky/arp)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X