19 KK Kehilangan Tempat Tinggal

- Selasa, 20 September 2022 | 13:55 WIB
PERMUKIMAN PADAT: Kebakaran pada Senin (19/9) dini hari, membuat 19 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal. Masyarakat dan korban pun secara bergantian berdatangan untuk melihat sisa-sisa rumah mereka yang terbakar, saat api sudah berhasil dipadamkan.
PERMUKIMAN PADAT: Kebakaran pada Senin (19/9) dini hari, membuat 19 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal. Masyarakat dan korban pun secara bergantian berdatangan untuk melihat sisa-sisa rumah mereka yang terbakar, saat api sudah berhasil dipadamkan.

SEBANYAK 19 kepala keluarga (KK) terpaksa harus mengungsi, akibat kebakaran hebat di permukiman padat penduduk. Kebakaran di Gang Sopo Surung dan Jalan Manunggal, RT 9 Kelurahan Gayam, tersebut terjadi sekitar pukul 00.16 Wita, Senin (19/9).

Menurut Ervan, warga setempat, dirinya sempat mendengar suara teriakan kebakaran dari dalam rumahnya. Dia pun langsung keluar rumah dan melihat kobaran api yang sudah membumbung tinggi. Ervan langsung berteriak untuk membangunkan tetangga lainnya, dan berusaha memadamkan kobaran api dengan perlengkapan seadanya. Namun rumah-rumah warga yang terbuat dari kayu, membuat api sangat cepat membesar. Ditambah kencangnya embusan angin. “Saya keluar, api sudah besar. Saya teriak dan memanggil pemadam,” katanya kepada Berau Post saat ditemui di lokasi kebakaran.

Ia melanjutkan, api berasal dari bangsalan 12 pintu milik Ati. Dijelaskannya, bangsalan kayu tersebut, memang sedang penuh diisi oleh pengontrak. “Saya tidak tahu penyebabnya. Tapi terdengar beberapa kali ledakan, pas api sudah besar,” ujarnya.

Akses jalan yang sempit, juga membuat petugas pemadam kebakaran kewalahan untuk masuk ke area tersebut. Sebanyak 8 unit mobil pemadam kebakaran (damkar) dikerahkan untuk memadamkan api.

Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau, Nofian Hidayat, pihaknya datang ke lokasi pada pukul 00.20 Wita, dan api sudah besar. Pihaknya berusaha memblok kawasan yang belum terbakar, guna meminimalisasi meluasnya kobaran api. “Agar tidak melebar ke mana-mana,” paparnya.

Dijelaskan Nofian, api berhasil dipadamkan sekitar pukul 03.00 Wita, dan dilanjutkan dengan pendinginan. Diakuinya, padatnya warga yang menonton menjadi beban tersendiri, karena mobil damkar susah masuk, ditambah akses jalan yang kecil juga mempersulit petugas pemadam untuk bergerak.

“Pagi hari, ada satu unit (damkar) lagi yang datang, untuk pendinginan ulang,” bebernya. Dari data yang dihimpun pihaknya, kebakaran menghanguskan dua rumah bangsalan dengan total 16 pintu, empat rumah tinggal, dan satu toko sembako, dengan kerugian ditaksir mencapai Rp 800 juta. 

Mahesa, salah satu korban kebakaran yang berhasil menyelamatkan diri bersama ibunya. Hanya pakaian yang melekat di badan yang berhasil diselamatkan. Itu pun sudah basah kuyup. Pelajar salah satu sekolah dasar di Tanjung Redeb tersebut, tampak berkaca-kaca melihat bangunan yang ia huni selama ini, ludes menjadi arang. Bahkan seluruh baju sekolah dan buku pelajarannya ikut terbakar.

“Tetap sekolah. Hari ini (kemarin, red) ada ulangan, tapi saya tidak ada baju,” katanya.

Warga yang hingga pagi hari masih bergotong-royong di lokasi kebakaran, berusaha meminjamkan baju layak pakai yang bisa digunakan Mahesa untuk bisa bersekolah. “Saya tetap mau sekolah,” tuturnya.

Hingga menjelang siang hari, masih banyak warga lalu lalang untuk melihat kondisi setelah musibah kebakaran tersebut. Barang-barang yang sempat dikeluarkan warga yang rumahnya tidak terbakar, perlahan dimasukan ke dalam rumah masing-masing. Panik dan tegang masih tampak jelas terlihat di wajah warga, usai musibah yang terjadi di saat sebagian warga tengah tertidur pulas. (hmd/udi)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X