TANJUNG REDEB - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menetapkan vaksin Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) ke dalam program imunisasi rutin. Ketetapan itu tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan (Menkes) Nomor: HK 02.02/Menkes/ 2534/2020.
Mengenai hal itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Totoh Hermanto mengaku belum menerima edaran tersebut. Namun ia mengatakan, vaksin PCV khusus untuk anak-anak usia 2 hingga 5 tahun dengan tujuan mencegah penularan pneumonia pada anak.
“Belum (terima,red). Kami juga masih menunggu. Tetapi untuk vaksin Pneumococus sudah kami laksanakan pada kegiatan bulan imunisasi anak,” tuturnya.
Nantinya, ia menjelaskan sasaran penerima vaksin PCV adalah bayi usia dua bulan untuk dosis pertama. Selanjutnya dilengkapi dengan dosis kedua pada usia ketiga bulan dan dosis ketiga lanjutan pada usia 12 bulan.
“Kita berharap pemberian imunisasi PCV tidak hanya menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat pneumonia. Tetapi juga dapat mencegah anak terkena stunting,” harapnya.
Pneumonia tidak hanya menyebabkan radang paru namun juga mengganggu gizi penderitanya. Sehingga, menyebabkan banyak balita terganggu kesehatan gizinya.
"Jadi, selain untuk menurunkan angka kematian bayi dan balita. Pemberian imunisasi PCV ini juga kita harapkan dapat menurunkan angka stunting. Khususnya di Kabupaten Berau,” katanya.
Ia menerangkan, kasus stunting di Berau juga cukup tinggi, bahkan ada beberapa kecamatan yang masuk dalam lokasi khusus (Lokus) untuk masalah stunting. Pemberian vaksin ini, diharapkan bisa mencegah terjadinya stunting, maupun penyakit lainnya akibat pneumonia.
“Untuk jumlah anaknya saya tidak hapal berapa, untuk rentan usia 2-5 tahun,” tutupnya. (hmd/arp)
