TANJUNG REDEB – Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Berau, Garna Sudarsono, sebut Berau telah vaksin Pnemococcal Conjugate Vaccine (PCV) sebanyak 200 vial dari Kementerian Kesehatan.
Dengan jumlah itu disebutnya bisa dimanfaatkan untuk 800 orang, dengan rentan usia 2 hingga 14 bulan. Garna mengatakan, vaksin PCV ini, merupakan cara tepat untuk mencegah penyakit pneumonia karena imunisasi PCV dapat melindungi sang buah hati dari bakteri Streptococcus pneumoniae.
Vaksin ini juga disebutnya relatif aman dan efektif untuk melindungi anak Bunda dari penyakit akibat bakteri Pneumokokus. “Vaksin ini untuk mencegah penyakit pneumonia atau radang paru-paru pada bayi,” ucapnya, Jumat (23/9).
Dijelaskan Garna, infeksi bakteri pneumokokus lebih sering menyerang anak di bawah usia 5 tahun dan lansia di atas 50 tahun.
Oleh karena itu, anak-anak dan lansia dianjurkan untuk menerima vaksin PCV. Selain itu, vaksin PCV juga perlu diberikan kepada orang yang memiliki penyakit atau kondisi medis tertentu.
“Satu contohnya yakni daya tahan tubuh lemah misalnya karena infeksi HIV, penyakit autoimun, dan efek samping kemoterapi,” bebernya.
Ia melanjutkan, meski penting untuk diperoleh, pemberian vaksin PCV sebaiknya ditunda untuk ibu hamil, kecuali jika dokter telah menilai bahwa manfaat dari pemberian vaksin lebih besar daripada risikonya bagi kehamilan.
Selain itu, vaksinasi PCV sebaiknya ditunda dulu bila orang yang akan menerimanya sedang terkena flu atau demam. Vaksin PCV juga perlu diwaspadai pada orang yang memiliki riwayat alergi atau reaksi anafi laktik terhadap vaksin tertentu. “Sama seperti pengecekan kesehatan juga. Jadi tidak sembarang vaksin,” katanya.
Ia mengatakan, vaksin dengan jumlah 200 vial ini masih tahap pertama. Adapun jumlah penerima di Berau katanya, masih dilakukan pendataan oleh pihaknya bersama Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM). “Pendataan masih terus dilakukan. Sudah sebagian yang kita vaksin tentunya,” tutupnya. (hmd/sam)
