TANJUNG REDEB - Dua atlet cabang olahraga Perbakin Berau baru-baru ini berhasil menyumbangkan medali saat memperkuat Kaltim dalam Kejuaraan Menembak Tingkat Nasional, yang sudah digelar sejak 25 September di Jakarta.
Dua atlet itu ialah Karina Sekar Kinanti Linde dan Shyta Dwi Damayanti P.W yang turun di kelas tanding 10 m Air Pistol Women Youth Online. Masing-masing perwakilan Kaltim ini menyumbangkan 1 medali perak dan 1 perunggu.
Ketua Harian Perbakin Berau, Yan AT, mengatakan, dalam ajang tersebut perwakilan Kaltim diperkuat oleh enam atlet asal Bumi Batiwakkal. Dua diantaranya berhasil menyumbangkan medali yakni perak dan perunggu masing-masing 1 medali.
Menjadi yang terbaik tentu telah melewati perjuangan yang tak mudah. Karena saingannya pun di tingkat nasional. Jadi bukan semata-mata tanpa kerja keras dan usaha serta berdoa pastinya.
Capaian tersebut juga sebagai bentuk uji kemampuan, di sisi lain juga sebagai persiapan untuk mengikuti ajang yang akan diikuti tahun ini.
"Alhamdulillah kita patut bersyukur karena mampu bersaing di tingkat nasional," ujarnya, kemarin (28/9).
Lanjut dijelaskannya, sementara ini Perbakin Berau juga tengah fokus mempersiapkan atlet untuk mengikuti Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2022. Pihaknya juga berharap tahun ini sebelum melakoni Porprov, atletnya bisa masuk dalam seleknas untuk mengikuti ajang Kejurnas. Tentu hal itu bisa menjadi tolok ukur atlet.
"Selama ini atlet kita tetap latihan. Kita persiapan Porprov dan kejuaraan lainnya yang nantinya bisa diikuti tahun ini," terangnya.
Di samping itu, meski atlet berupaya latihan tetap tidak bisa terlepas dari dukungan penunjang peralatan tanding untuk mengikuti Porprov nanti.
"Atlet menembak Berau butuh alat tanding, untuk menunjang peforma pada Porprov 2022 mendatang," terangnya.
Menurutnya saat ini, cabor yang dipimpinnya itu belum memiliki alat tanding sendiri. Dan, harus berlatih di lapangan tembak Balikpapan. Karena selama ini pihaknya hanya bisa menyewa alat untuk bertanding. "Selama ini alat kita sewa dan harganya pun tak murah," tuturnya.
Menurutnya, tidak butuh banyak pengadaan alat tanding, cukup senjata empat pucuk, yakni dua laras pendek, dan dua laras panjang. Semua itu dibutuhkan anggaran Rp 200 juta. Karena diketahui sendiri, cabor menembak sendiri, merupakan cabor yang memiliki kelas tanding terbanyak di antara cabang olahraga yang ditandingkan di Porprov, yakni sebanyak 56 nomor tanding dari 3 kelas.
"Jadi sangat ironi jika dengan nomor tanding sebanyak itu, cabor kami belum didukung fasilitas, khususnya peralatan tanding. Apalagi, pelaksanaan Porprov hanya menyisakan hitungan bulan saja lagi," jelasnya.
"Sehingga harapan kami kebutuhan kami bisa direalisasikan dan didukung oleh pihak-pihak terkait," tutupnya. (mar/sam)