TANJUNG REDEB – Sebanyak 11 nelayan asal Pulau Bangau-Bangau dan Pulau Semporna, Malaysia, terdampar hingga ke perairan Tanjung Batu, Pulau Derawan.
Dijelaskan Kepala Imigrasi Kelas III Tanjung Redeb, Misnan, 11 nelayan asing yang biasa disebut manusia perahu, masuk ke perairan Indonesia karena perahu yang mereka gunakan kehabisan bahan bakar minyak (BBM). “Jadi kapal yang digunakan para manusia perahu ini kehabisan minyak, sehingga mereka terdampar dan memasuki perairan Indonesia,” ujarnya kepada Berau Post, Rabu (28/9).
Misnan menyebut, sejak Selasa (27/9) lalu, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap 11 orang manusia perahu tersebut. “Perahu yang digunakan dalam keadaan baik, hanya kehabisan bahan bakar,” jelasnya.
Dari 11 orang tersebut, tidak ditemukan adanya dokumen keimigrasian. Hanya beberapa orang saja yang memiliki kartu identitas. “Ditemukan identitas diri berupa kartu vaksin dan kartu kepala kampung Pulau Semporna,” jelasnya.
Berdasarkan hasil kesepakatan pihaknya dengan aparatur Kecamatan Pulau Derawan, TNI AL, dan Babinsa serta Bhabinkamtibmas, diputuskan untuk memberikan bantuan BBM, makanan, dan minuman kepada manusia perahu tersebut. “Karena bentuk kemanusian, maka diberikan bantuan untuk mereka pergi dari perairan Indonesia,” jelas Misnan.
Guna memastikan 11 manusia perahu tersebut meninggalkan perairan Indonesia, tim dari TNI AL turut melakukan pengawalan kepada manusia perahu, hingga titik aman perbatasan laut Indonesia.
Danpos TNI AL Tanjung Batu, Letda Laut (P) Heri menjelaskan, ditemukannya 11 manusia perahu saat jajarannya bersama Babinsa melakukan sosialisasi dengan nelayan di dermaga tradisional RT 5 Tanjung Batu.
Saat sosialisasi, ditemukan 11 nelayan dewasa yang terlihat asing. “Mereka menggunakan 5 unit perahu ketinting dan sedang bersandar di dermaga tradisional Tanjung Batu,” ujarnya.
Pihaknya pun langsung melaporkan keberadaan nelayan asing tersebut ke pihak Imigrasi, guna diproses secara keimigrasian. “Makanya tim Imigrasi langsung datang untuk mendata ulang dengan disaksikan oleh unsur Muspika Kecamatan Derawan. Sampai akhirnya diputuskan untuk memulangkan mereka,” jelasnya. (aky/udi)
