TANJUNG REDEB – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Berau menggelar Festival Literasi di momen Bulan Kunjungan Perpustakaan.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Berau Yudha Budisantosa menjelaskan, Bulan Kunjung Perpustakaan sejatinya diperingati setiap tanggal 14 September. Sebagai bentuk komitmen Pemkab Berau dalam mendorong minat baca di Bumi Batiwakkal, pihaknya pun menggelar Festival Literasi yang diisi berbagai kegiatan, untuk memeriahkan Hari Kunjung Perpustakaan.
"Tahun ini sengaja kita gelar secara berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Mulai dari menyediakan kupon undian untuk pengunjung perpustakaan hingga gelaran Festival Literasi yang diisi berbagai event yang sifatnya meningkatkan dan mengenalkan secara luas literasi tersebut," ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin (3/10).
Rangkaian kegiatan Bulan Kunjungan Perpustakaan telah dimulai sejak September dan berakhir pada November mendatang. Tahun ini pihaknya mengambil tema Bumikan Literasi Menuju Masyarakat Berau Cerdas, Sejahtera dan Berbudaya.
Khusus di Bulan Oktober ini, Festival Literasi digelar sejumlah event, mulai dari pameran literasi dan bazar produk inklusi perpustakaan, panggung literasi, penampilan akustik band, seni budaya tradisional dan modern, lomba pidato, lomba bertutur serta pelatihan bertutur.
"Selain itu juga ada lomba-lomba, seperti lomba fashion show batik, lomba desain batik, seminar dan temu pegiat literasi, lomba hafalan surah pendek, lomba rangking satu, jambore literasi, bedah buku, anugerah pegiat literasi, stand up comedy, lomba fotografi, hingga pelatihan menulis fiksi," bebernya.
Banyaknya event yang digelar pada Bulan Kunjungan Perpustakaan tahun ini, karena dalam dua tahun terkahir pihaknya tidak bisa melaksanakan event apapun, selama pandemi Covid-19. "Sebelum pandemi pun, event yang kami gelar juga skalanya terbatas," tuturnya.
Dalam Bulan Kunjungan Perpustakaan kali ini, pihaknya juga melibatkan banyak pihak yang ingin ambil bagian dalam memperluas pengetahuan maupun literasi. "Kami harap, melalui event Festival Literasi kali ini, betul-betul bisa menumbuhkan minat baca dari semua kalangan. Agar tetap eksis dan membumikan minat baca di Berau," tuturnya.
Diakui Yudha, antusias kunjungan masyarakat ke perpustakaan memang mengalami penurunan. Sehingga pihaknya terus berupaya untuk bisa meningkatkan jumlah kunjungan tersebut. Karena bagaimanapun, minat baca merupakan salah satu upaya untuk mencerdaskan masyarakat.
"Kita terus upayakan peningkatan jumlah kunjungan dengan menyediakan fasilitas dan sarana prasarana yang nyaman bagi masyarakat," bebernya.
Pihaknya juga senantiasa menyesuaikan dengan perkembangan zaman, terutama dengan memanfaatkan teknologi digital dalam pelayanan perpustakaan.
"Perpustakaan merubah diri. Artinya memfasilitasi juga yang sifatnya digital. Seperti pengelolaan yang sudah menggunakan ITE. Selain itu juga kami juga punya buku digital yang bisa diakses semua orang, kapan dan di manapun," jelasnya.
Selain di perkotaan, upaya memajukan literasi juga menyasar ke perkampungan. Pihaknya sudah membina perpustakaan-perpustakaan di berbagai kampung. "Dari 100 kampung yang ada, sebagian besar sudah memiliki perpustakaan. Itu terus kita kembangkan sampai nantinya semua kampung punya perpustakaan,” jelas Yudha.
Salah satu upayanya, dengan menggelar lomba perpustakaan antarkampung yang sudah rutin digelar setiap tahun. “Supaya perpustakaan ini terus menyebar ke seluruh kampung, dan mereka semua berada di bawah binaan kami,” ujar Yudha.
