TANJUNG REDEB – Adanya isu tentang krisis pangan yang terjadi di seluruh Indonesia termasuk Kabupaten Berau, ditanggapi Pimpinan Cabang Pembantu (Pincapem) Bulog KCP Tanjung Redeb, Muhammad Muklis.
“Itu (krisis pangan, red) tidak benar, dan sampai saat ini tidak ada dampak atas kenaikan harga BBM untuk harga beras,” ujarnya kepada awak media belum lama ini.
Disampaikannya, untuk saat ini harga beras medium sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yaitu Rp 9.950 per kilogram, dan Rp 8.600 per kilogram di tingkat gudang dengan kemasan lima kilogram sampai dengan 50 kilogram. “Saat ini stok beras 60 Ton, dan itu bisa mencapai waktu tiga hingga enam bulan, beras premium masih ada 40 ton,” jelasnya.
Bukan hanya beras, ia juga mengatakan bahwa untuk stok gula yang saat ini ada di gudang mencapai 20 ton, jumlah itu masih sangat mencukupi hingga kedatangan stok gula nantinya. “Masyarakat Berau tidak perlu panik, karena untuk stok kita masih mencukupi,” sambungnya.
Bahkan Mukhlis menyebut, pihaknya berecana akan kembali mendatangkan beras sebanyak 150 ton. Untuk di Kabupaten Berau juga akan melaksanakan pasar murah dengan tujuan membanjiri pasar dengan komoditas daging, minyak goreng, beras, dan sembako lainnya.
“Secepatnya kita akan tambah stok, dimana kita akan memakai beras lokal. Tinggal menunggu arahan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau untuk melaksanakan pasar murah khusus untuk momen kenaikan harga BBM,” jelasnya.
Dirinya berharap, tidak akan ada gejolak harga di pasaran kedepannya. Semoga juga dengan pasar murah nantinya dapat menekan apabila terjadi gejolak harga. “Jadi masyarakat Berau tidak perlu panik, stok beras aman dan cukup begitu juga untuk stok lainnya. Pemkab Berau dan bulog KCP Tanjung Redeb siap bersinergi,” tandasnya. (aky/sam)