TANUNG REDEB – Tingkatkan populasi sapi, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Berau, Junaidi, sebut pemerintah akan membuat mini ranch atau padang pengembalaan.
Langkah itu diakuinya diinisiasi langsung oleh Pemprov Kaltim, menyusul Berau selama ini masih mengandalkan hewan dari luar daerah seperti dari Pulau Jawa maupun Sulawesi.
Ada tujuh lokasi yang digunakan untuk mini ranch yakni Kampung Tanjung Perangat, Sukan Tengah, Sambaliung, Tembudan, Sumber Agung dan Tunggal Bumi. “Lahannya kurang lebih empat hektare,” ujarnya.
Junaidi mengatakan, konsep peternakan ini seperti yang diterapkan di New Zealand, berupa pengembalaan sapi di alam terbuka. Di Indonesia sendiri, konsep ini dapat ditemukan di Padang Mangatas, Provinsi Sumatera Barat.
Katanya, konsep peternakan yang akan dikembangkan mengarah kepada konsep Padang Pengembalaan atau pola sentra permukiman peternak. “Jadi sapi dilepas di atasnya. Berau pun dinilai layak untuk menerapkan program ini. Jadi sapinya dari masyarakat, dan pemprov menyediakan lahan mini ranchnya,” ujarnya.
Di Berau sendiri menurut Junaidi, baru 247 ekor sapi yang terpantau. Sedangkan jika Idul Adha, maka Berau terpaksa harus melakukan impor dari luar daerah. Menurutnya dengan adanya mini ranch ini, bisa menjadi titik balik Berau untuk mengirim hasil ternaknya ke luar daerah. “Memang ada prosesnya. Tapi kan berjalan saja,” tambahnya.
Ia menambahkan, tahapan pembangunan peternakan itu harus disiplin mulai dari pada pembibitan, pembiakan, sampai kepada penggemukan. Tidak boleh langsung lompat kepada penggemukan atau pembiakan.
“Karena permasalahannya adalah tidak memiliki jumlah anakan. Jadi kita harus menyelesaikan di sektor hulunya yaitu bagaimana memperbanyak anakan, itu utama yang harus dilakukan,” jelasnya
Untuk itu, dirinya mengharap seluruh pihak atau stakeholder yang ada di Berau baik pemerintah, legislatif, ataupun masyarakat harus memahami dan mendukung konsep besar yang diusung ini. “Jika ditanya target, kita ingin Berau jadi sentra sapi,” pungkasnya. (hmd/sam)